Memelihara ikan hias cukup menarik perhatian masyarakat kota pada umumnya karena fungsi estetikanya yang dapat mengurangi tingkat stress. Jenis ikan hias yang dapat dibudidayakan terus-menerus adalah ikan hias air tawar. Apabila ikan hias air laut dibudidayakan terus-menerus akan menyebabkan keseimbangan ekosistem lautan terganggu, maka berbeda dengan ikan hias air tawar.
Jenis ini tidak membutuhkan kondisi air yang terbatas dan tidak perlu penangkapan yang rumit. Meskipun harga ikan hias air tawar masih kalah dengan ikan hias air laut, namun peluang pasarnya masih mengungguli ikan hias air laut.
Beberapa jenis ikan hias air tawar yang populer di Indonesia adalah ikan arwana, ikan cupang, ikan koi, ikan lou han (flowerhorn), ikan Oscar, ikan maskoki, ikan Discus, ikan guppy, ikan molly, ikan neon tetra, dan ikan komet. Ikan arwana (Scleropages formosus) paling diminati karena sebagian orang percaya dapat mendatangkan rejeki apabila memeliharanya. Selain itu bentuk fisiknya yang menarik dengan sisik yang besar dan warna yang berbeda dari yang lain.
Ikan hias ada yang dipelihara di dalam kolam rumah atau di dalam akuarium. Pemeliharaan ikan hias seringkali menemukan kendala karena ketahanan fisik ikan dan kondisi lingkungan yang berubah menyebabkan ikan mudah stress. Tentu saja ini dapat mengakibatkan kerugian materi bagi pemelihara.
Hampir semua jenis ikan air tawar sudah toleran terhadap lingkungan karena hasil persilangan yang disesuaikan dengan wilayah perkembangbiakan. Oleh sebab itu diperlukan pengetahuan dalam mencegah ikan hias air tawar agar tidak mudah mati. Berikut 5 tips umum yang dapat dilakukan agar ikan hias air tawar yang dipelihara terus aktif:
1. Beli Bibit atau Indukan Berkualitas
Upayakan ikan hias tidak cepat mati dengan tidak membeli induk ikan atau bibitnya dari tempat yang terkena penyakit. Ikan hias mudah sekali tertular penyakit pada kolam yang sama. Apabila terdapat 100 ikan dalam satu kolam dan salah satunya induk terserang penyakit, maka semua ikan akan mudah tertular. Selain itu pilihlah ikan yang masih berusia muda.
Ikan Oscar yang sehat
2. Buat Lingkungan Sehat
Buatlah lingkungan yang cocok untuk kelangsungan hidup ikan hias. Kebiasaan hidup ikan pada habitat aslinya perlu diketahui agar dapat menduplikasi habitatnya di kolam atau akuarium. Ikan hias juga tidak suka pada lingkungan yang cerah atau mendapatkan sinar terlalu banyak. Tingkat kemasaman air juga mendekati netral, yaitu berkisar antara 6-7. Tempat pemeliharaan baiknya dibuat dalam keadaan redup agar ikan dapat merasa nyaman, terutama saat pemijahan.
Baca juga Ikan Hias Paling Unik dengan Harga Mahal
3. Berikan Pakan Alami
Upayakan untuk memberi ikan hias dengan bahan alami. Pakan alami tidak menurunkan kualitas air sebanyak pakan buatan. Pakan alami hidup tidak akan menyebabkan tumpuhan bahan organik di dasar kolam/akuarium karena apabila tidak dimakan ikan, maka pakan tersebut dapat tetap hidup. Sedangkan pakan buatan yang paling dikenal dalam bentuk pellet apabila tidak dimakan ikan akan mengendap di dasar sehingga perlahan menurunkan kualitas air. Endapan bahan organik tersebut akan membusuk dan menghasilkan senyawa NH3 (ammonia) sehingga kadar oksigen terlarut di dalam kolam/akuarium akan berkurang. Lama kelamaan kondisi ini akan menyebabkan kematian pada ikan hias.
4. Jaga Kuantitas Ikan
Usahakan untuk tidak memelihara ikan hias dengan kepadatan yang tinggi di dalam kolam/akuarium. Serangan penyakit akan lebih mudah terjadi di dalam kolam yang berkepadatan tinggi, karena intensitas terjadinya gesekan tubuh antara sesama ikan menjadi lebih sering. Gesekan tubuh inilah yang selain menimbulkan luka, juga dapat menyebabkan penyebaran penyakit antarikan. Ikan hias yang mengalami luka akan mengalami daya tahan tubuh yang menurun dan menjadi rentan terkena penyakit. Akibat yang paling fatal adalah ikan menjadi cepat mati.
5. Perawatan Kolam Teratur
Perawatan kolam atau akuarium yang rutin. Kuraslah air walaupun kolam/akuarium suda dilengkapi dengan filter. Pengurasan dapat dilakukan minimal 2 kali dalam sebulan atau saat air sudah keruh dengan endapan sisa makanan yang tertumpuk banyak. Saat pengurasan sebaiknya tidak membuang semua air karena akan menyebabkan ikan menjadi stress.
Komentar: