Jenis tumbuhan yang dapat dikonsumsi dengan nama latin Agaricus bisporus ini memang sudah dikenal di seluruh penjuru dunia karena aroma dan rasa daging tumbuhannya yang menyerupai daging hewan ketika diolah menjadi masakan. Jamur itu bernama jamur kancing. Dinamakan kancing memang karena bentuknya yang mirip dengan kancing baju pada umunya. Ada banyak jenis jamur yang dapat dikonsumsi. seringkali, masih banyak orang yang sulit membedakan jamur kancing dan jamur merang, perbedaan mendasar yang dapat kita perhatikan yaitu jika di jamur kancing, di bawah payung ada satu benjolan yang menyerupai cincin. Sampai saat ini kenikmatan olahan berbagai masakan dari jamur kancing masih ramai diburu oleh konsumen. Rasa yang diberikan yaitu manis dan mirip dengan rasa daging hewan pada umumnya. Kandungannya yang kaya akan vitamin dan mineral namun rendah akan kalori ini semakin membuat orang menambahkan jenis masakan berbahan dasar jamur kancing ini dalam list menu makan mereka. Karena permintaan dan minat masyarakat yang semakin hari semakin tinggi, tidak heran jika para wirausahawan dan pebisnis melihat ada banyak sisi peluang untuk memulai bisnis di budidaya jamur kancing ini. Tak tanggung-tanggung, omzet yang dapat dicapai bisa mencapai puluhan juta dalam satu bulan. Karena permintaan terhadap jamur kancing ini tidak hanya datang dari warung maupun usaha catering, tetapi juga merambah ke restoran-restoran ternama sekalipun.
Dalam memulai bisnis jamur kancing ini ada beberapa yang harus diperhatikan mulai dari bibit sampai pada tahap akhir pemanenan. Yang pertama pastinya yang harus diperhatikan adalah bagaimana persiapan bibit guna nantinya mendapatkan hasil panen yang bagus dan melimpah. Bibit yang digunakan bisa berasal dari bibit yang dibuat sendiri maupun bibit yang dibeli dan siap tanam. Untuk anda yang tergolong sebagai pebisnis budidaya jamur kategori pemula bisa mencoba menggunakan bibit yang siap tanam, karena dengan menggunakan bibit yang siap tanam ini akan meninimalkan resiko dan biaya yang dikeluarkan. Ketika memilih bibit yang akan dibeli dan untuk ditanam pastikan memilih yang memiliki misellium tersebar secara merata dalam tubuh bibit. Pastinya cek kondisi bibit, pilih yang tidak terkontaminasi bakteri maupun tungau dan beberapa hama lainnya. Selain itu jangan lupa memperkirakan kapan bibit ini kadaluwarsa sehingga ketika disemai bibit jamur kancing masih dalam keadaan baik. Bibit yang telah disiapkan dapat ditanam di media tanam yang awalnya sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Media tanam yang dimaksud adalah berupa jerami, dolomit, dan kapur. Jangan lupa untuk menambahkan beberapa zat pupuk yang berguna untuk menambah kesuburan seperti urea maupun TSP. Langkah selanjutnya yang tak kalah penting adalah proses mematikan zat mikroba yang nantinya biasanya akan menganggu proses pembudidayaan jamur kancing. Cara pengomposannya yaitu jerami dipotong sedang sesuai dengan media tanam setelah itu dicuci bersih lalu dikeringkan. Setelah kering campurkan dengan dolomit dan bekatul secara merata. Lalu selang satu hari beri campuran pupuk urea rutin di setiap paginya agar media tanam tetap terjaga kelembapannya. Setelah itu jika memasuki hari ke 10 barulah dicampur dengan pupuk TSP.
Tahap selanjutnya yaitu proses sterilisasi. Di proses ini suhu ruangan tempat budidaya jamur kancing atau biasa disebut kumbung dipanaskan dari uap air selama 12 jam. Suhu yang digunakan berkisar antara 60 sampai 70 derajat celcius. Setelah itu barulah suhu diturunkan menjadi 40 derajat celcius dan di simpan selama 7 jam lamanya. Setelah itu ventilasi baru dapat dibuka sepenuhnya agar suhu normal kembali. Ketika media tanam sudah diap untuk ditanami, maka bibit siap ditebarkan. Suhu dataran rendah jika digunakan untuk budidaya jamur kancing ini disarankan berkisar 26 sampai 28 derajat celcius. Namun jika tempatnya ada di dataran tinggi, maka suhu yang disarankan berkisar antara 28 sampai 29 derajat celcius. Jangan lupa untuk terus menjaga kelembapan ruangan agar pertumbuhan jamur bisa cepat dan bagus. Ada tahapan yang menarik setelah penyemaian bibit jamur kancing, yaitu dinamakan casing. Casing itu sendiri merupakan tahapan dimana tanah yang telah ditumbuhi miselium dilapisi lagi dengan tanah. Tanah yang digunakan diusahakan berwarna cokelat dan berpori, selain itu memiliki pH netral dan sudah disterilisasi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk melapisi media tanam. Tujuan dari casing ini agar merangsang proses pembentukan tubuh jamur merang. Tunggulah selama tiga hari setelah proses pembentukan tubuh jamur kancing. Setelah itu barulah kegiatan panen dapat dilakukan. Lakukanlah panen tepat waktu agar mendapatkan hasil yang baik dan tidak terlalu layu ataupun terlalu muda.
Komentar: