Protein merupakan salah satu unsur nutrisi yang diperlukan oleh tubuh makhluk hidup seperti ayam. Asupan protein yang cukup dapat membantu pembentukan sel-sel baru, memperbaiki kerja enzim, hormon, dan menjaga imunitas tubuh. Kebutuhan asupan protein dapat diperoleh dari hewan (hewani) atau tumbuhan (nabati). Sumber protein hewani dapat diperoleh dari produk daging merah, daging ikan, daging ayam, telur, dan susu beserta produk olahannya.
Sedangkan sumber protein nabati berasal dari tanaman leguminosa (kacang-kacangan) seperti kacang hijau, kacang polong, kacang kedelai beserta produk olahannya seperti tahu dan tempe. Sentra produksi telur terbesar di Indonesia terdapat di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Kandang kayu yang dikhususkan untuk ayam ras petelur | source: smithmeadows.com
Di dalam artikel ini akan dibahas salah satu sumber protein hewani, yaitu telur yang dapat berasal dari ayam petelur. Telur merupakan produk yang dihasilkan oleh unggas, seperti ayam, burung puyuh, dan itik. Kandungan gizi yang terdapat di dalam telur ayam diantaranya adalah.
Usaha agribisnis di bidang peternakan ayam petelur termasuk produknya, seperti telur dan daging menawarkan peluang mendapatkan keuntungan yang besar. Kunci dari suksesnya menjalankan usaha ini, terutama usaha telur ayam terletak pada pemberian pakan.
Setiap pelaku bisnis sebaiknya mengetahui komposisi ransum yang tepat dan sesuai untuk hewan ternaknya. Umumnya setiap ransum minimal memiliki kandungan nutrisi, yaitu protein untuk menunjang pertumbuhan dan hasil telur yang optimal. Kandungan nutrisi lainnya seperti kabrohidrat, lemak, mineral, dan vitamin diperoleh dari campuran jagung, bungkil kacang-kacangan termasuk kacang kedelai dan kacang tanah, tepung ikan, tepung daging merah, dedak padi, dan dedak gandum (pollard).
Selain unsur nutrisi yang sudah disebutkan sebelumnya, unsur fosfor yang ditambahkan ke dalam pakan secara tidak langsung mempunyai peranan dalam metabolisme karbohidrat, protein, lipid, serta metabolisme otot dan jaringan saraf. Kekurangan asupan fosfor pada ayam petelur dapat menyebabkan pertumbuhan menurun, konversi pakan menjadi rendah, dan pembentukan kalsium menjadi rendah (Abun 2008).
Ayam petelur juga disarankan diberi asupan antibiotik untuk daya tahan tubuh. Namun, penggunaan antibiotik kimia ternyata berpengaruh terhadap telur yang dihasilkan, yaitu terdapat residu antibiotik di dalam telur ayam. Pemberian antibiotik dapat berasal dari bahan yang alami, seperti tanaman herbal sehingga menghasilkan produk telur yang aman dikonsumsi.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Anjar PW dalam skripsinya yang berjudul Performans Ayam Petelur Umur 33-40 Minggu yang Diberi Air Rebusan Daun dan Batang Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) sebagai Imbuhan Pakan menunjukkan bahwa penambahan air rebusan daun dan batang sambiloto dalam ransum ayam petelur dapat meningkatkan produksi telur dan menurunkan tingkat mortalitas ayam petelur.
Manfaat dari pemberian tanaman obat dalam pakan ternak unggas diantaranya adalah meningatkan kesehatan dan stamina (bekerja sebagai immunomodulator), meningkatkan pertumbuhan, mengoptimalkan produktivitas, penggunaan pakan menjadi lebih ekonomis, lemak abdominal lebih sedikit, aroma karkas yang dihasilkan tidak amis, warna kuning telur (yolk) lebih jingga dengan nilai di atas 7, dan mengurangi bau di sekitar kandang. Pemberian tanaman obat di dalam ransum ayam petelur melalui air minum atau dicampur dalam pakan sebagai food additive atau food supplement.
Selain ransum yang mengandung protein tinggi dan imbuhan pakan dari tanaman herbal, penggunaan probiotik sebagai penunjang pertumbuhan juga berguna sebagai alternatif dari penggunaan antibiotik. Menurut Fuller (1992), probiotik adalah suplemen pakan berupa mikrob hidup yang menguntungkan bagi inang, dalam hal ini yaitu ayam petelur.
Lactobacillus adophilus | source: mysticalbiotech.com
Cara kerja probiotik di dalam tubuh inangnya adalah dengan meningkatkan keseimbangan mikroorganisme di dalam saluran pencernaan. Syarat yang harus dimiliki probiotik sebelum diberikan ke ternak inang adalah tidak bersifat toksik, resisten terhadap suasana asam, dan dapat menekan mikroorganisme patogen.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Nurkholis (2016) bahwa pemberian pakan komersial yang mengandung protein lebih tinggi terbukti menghasilkan bobot akhir ayam yang lebih tinggi.
Pemberian probiotik yang terdiri dari bakteri asam laktat tidak bekerja maksimal. Hal ini disebabkan pemberian probiotik membutuhkan perhitungan dosis yang tepat, waktu pemberiannya terlalu singkat, dan resistensi bakteri di dalam saluran pencernaan masih lemah (Owings et al 1990).
Komentar: