Dewasa ini di era yang semakin mengutamakan kreatifitas dan ide out off the box, muncul konsep baru di dunia bisnis pertanian. Konsep yang muncul dari generasi milineal ini adalah “agribisnis kreatif. Agribisnis kreatif prinsipnya bertujuan mengkreasi agribisnis secara cerdas, positif, produktif, divergen, adaptif, prestatif, dan prospektif. Integrasi keragaman potensi agribisnis disatukan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya yang sedang berkembang saat ini.
Dalam buku “Agribisnis Kreatif: Pilar Wirausaha Masa Depan, Kekuatan Dunia Baru Menuju Kemakmuran Hijau” Iwan Setiawan menyebutkan bahwa agribisnis kreatif muncul bulan hanya untuk meraih profit angka, memperbaiki nasib petani, mereduksi ketimpangan pembangunan. Konsep ini muncul untuk mengoreksi paradigma, konsep, pendekatan, dan praktik agribisnis itu sendiri.
Tidak sedikit pengusaha sukses yang bergelut di bidang agribisnis kreatif. Sebut saja Bachtiar Karim yang memnurut Forbes kekayanya mencapai $3,3 bilion, atau pengusaha muda Alfi Irfan dengan bisnis sayuran segar (Leafresh) yang saat ini terus naik di bisnis pertanian. Beberapa budidaya pertanian dengan menerapkan agribisnis kreatif yang memliki potensi bisnis menjanjikan adalah sebagai berikut:
1. Agro-health dan Agro-psikis
Source: bisnis.com
Menyikapi berbagai penyakit yang menghinggapi masyarakat modern baik secara fisik ataupun mental, berkembang berbagai metode pengobatan dengan pendekatan agriculture. Hal ini sudah banyak diterapkan di luar negeri. Metode pengobatan alternative berbasis natural, seperti flora, fauna dan kondisi ekologisnya. Contoh bisnis ini adalah pembuatan obat biofarmaka, agro-wisata perkebunan, menanam sayur, memanen bahkan bisnis sederhana seperti kolam pemancingan.
Beberapa contoh bisnis ini digemari karena dapat mengurangi tingkat stres dan menyembuhkan penyakit tanpa bahan kimia sintetis. Masyarakat modern sangat mengagung-agungkan “back to nature” dalam kehidupanya. Inilah yang menjadikan dasar bisnis ini sangat menjanjikan ke depanya.
2. Bisnis Bibit dan Pupuk
Source: hipmagrounswagati.files.wordpress.com
Banyak sekali sumber yang menyebutkan bibit dan pupuk sangat prospektif. Hal ini memang terbukti, karena dua kebutuhan vital produksi pertanian ini akan selalu dibutuhkan. Namun yang membedakan dari era sebelumnya, pada masa saat ini sudah banyak sekali inovasi teknologi. Bisnis bibit harus disesuaikan dengan ilmu pengetahuan dnegan memproduksi bibit secara transgenik, seperti yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar di luar negeri bahkan beberapa perusahaan di Indonesia.
Bisnis pupuk juga semakin meningkat seiring usaha peningkatan produktvitas pertanian. Dengan munculnya pertanian organik,, bisnis pupuk juga akan diarahkan kepada hal yang lebih menjaga alam. Berkembang Pupuk Organic Cair (POC) yang bahanya bisa berasal dari limbah. Jika hal ini bisa dimanfaatkan dalam level nasional akan maka tidaka kan diragukan lagi prospeknya.
3. Potensi Alternatif Dunia Perkebunan
Source: paspimonitor.or.id
Mentautkan skctor perkebunan dengan dunia kedokteran, elektronik, serta teknologi komunikasi dan informasi, termasuk dengan perkembangan nanoteknologi dinilai sangat prospektif. Dengan semakin gencarnya scenario pembangunan hijau, perkebunan konvensional akan segera tergantikan. Perkebunan selalu adaptif dnegan ilmu pengetahuan, sebut saja cip karet (rubber chip) yang ditemukan ahli dari Princenton University.
Chip ini berhasil menggeser chip konvensional dari silikon. Besar kemungkinan, pengggunaan plastic sintetis, kaca dan silikon dalam perangkat elektronik dan kendaraan akan tergantikan. Sudah banyak muncul bahan pengganti dari nata de coco, pati ubi kayu, pati sagu, serta batang pohon sawit yang bahan bakunya berlimpah dan biaya produksi yang sangat rendah.
4. Menjual Alat Produksi Pertanian (Alsitan)
Source: finance.detik.com
Saat ini alat produksi pertanian (Alsitan) dimonopli oleh bebrapa perusahaan swasta dan negeri. Produksi dan penjulan alsitan modern harus mendapatkan izin khusus dari Balai penelitian dan Pengembangan Pertanian (Litbang Kementan-RI). Semakin majunya pertanian juga pasti akan membutuhakan alat-alat pertanian yang modern juga. Prospek bisnis ini cukup prospektif untuk dilakukan.
Masih banyak lagi potensi agribisnis kreatif yang masih belum dimanfaatkan. Berbagai budidaya tanaman pangan dan pertanian lain pemanfatanya masih terbatas pada hasil panen. Padahal limbah dari pertanian ini bisa diolah menjadi sesuatu yang luar biasa jika diintegrasikan dengan IPTEK dan Sosial Budaya di Masyarakat. Saatnya berfikir secara kreatif dan inovatif yang selaras dengan tapak ekologi, agar manusia bahagia dan alam juga bahagia. (Novan Aji Imron)
Komentar: