Penggemar olahan daging tentu tidak asing dengan hewan Sapi. Sapi merupakan hewan mamalia herbivora yang banyak diternakkan untuk diambil daging, susu, dan kulitnya. Daging sapi merupakan komoditas yang memiliki harga jual tinggi di pasaran. Meski memiliki harga jual tinggi, permintaan pasar akan daging sapi tetap tinggi.
Bahkan, pasokan daging sapi dari peternak lokal masih belum mampu memenuhi permintaan pasar. Hal ini menciptakan suatu peluang untuk beternak sapi guna memenuhi permintaan pasar.
Beternak sapi dirasa cukup sulit bagi sebagian orang. Alasannya adalah sapi membutuhkan kandang khusus, pakannya banyak, dan pembersihan kotorannya cukup berat. Akan tetapi, benarkah beternak sapi demikian sulit seperti ynag dipikirkan banyak orang? Jika peternak tahu tips-tips beternak sapi, ternyata beternak sapi tidak sesulit yang dibayangkan. Berikut tips-tips yang dapat diterapkan oleh pemula.
1. Modal Beternak
Pertama, beternak sapi itu butuh dana untuk modal. Dana perlu disiapkan dengan baik. Biasanya peternak pada tingkat pemula memiliki kendala dalam hal modal. Namun, modal sebenarnya dapat diatasi dengan menabung beberapa bulan sebelum memulai. Oleh karena itu, perencanaan menjadi hal yang sangat penting dalam memulai beternak sapi.
Berdasarkan besaran modal, dapat segera ditentukan metode beternak sapi seperti apa yang akan dilakukan, seperti metode penggemukan atau metode pengembangbiakan dari anakan. Tidak kalah penting adalah menentukan jenis sapi yang akan diternakkan. Indonesia sendiri memiliki beberapa sapi unggulan, seperti sapi Bali, sapi Madura, dan sapi Ongole.
Beberapa syarat dalam memilih sapi ternak antara lain: memiliki fisik yang tegap dan tidak cacat, mata bersih dan cerah, anggota tubuh bebas dari penyakit, kotorannya normal, serta bulu tidak mudah rontok. Khusus sapi untuk penggemukan, pilih sapi dengan tubuh kurus, tetapi tetap sehat.
2. Butuh Lahan
Kedua, perlu diperhatikan pemilihan lokasi dan pembuatan kandang. Lokasi kandang diupayakan jauh dari rumah tempat tinggal. Jarak minimal kandang ke rumah adalah sekitar 10 m. Selain itu, lokasi kandang juga harus terhindar dari genangan air saat hujan.
Untuk kandang, harus memenuhi syarat berikut: sirkulasi udara bersih lancar, luasan kandang per individu memadai, dan lantai kandang mudah dibersihkan. Sirkulasi udara yang baik dapat dikondisikan dengan penyediaan ventilasi.
Luasan kandang ideal agar sapi ternak nyaman adalah 1,5 x 2 m. Sementara itu, agar lantai kandang mudah dibersihkan, lantai bisa dibuat dari semen atau tanah padat. Untuk menjaga kondisi sapi agar merasa hangat, lantai kandang dapat diberi alas jerami kering atau sekam. Selain itu, tempat pakan dan tempat minum didesain lebih tinggi agar tidak terkena kotoran sapi.
3. Tips Pemeliharaan
Ketiga, pemeliharaan sapi harus telaten. Sapi ternak yang dipelihara dengan baik akan mengalami pertumbuhan optimal dan sehat. Sesekali sapi perlu diberikan perawatan, seperti pembersihan bulu dan kuku. Pemberian pakan harian merupakan hal yang penting dilakukan teratur.
Berhubung sapi membutuhkan pakan yang banyak, perlu dibuat takaran pakan berdasarkan bobot tubuh. Jumlah pakan yang dianjurkan bagi sapi adalah 10% dari berat tubuh. Di samping itu, sapi juga perlu diberi pakan tambahan sekitar 1-2% dari berat tubuh.
Pakan utama sapi adalah hijauan, sedangkan tambahan dapat berupa konsentrat, dedak, bekatul, dan lainnya. Hijauan dapat diklasifikasi menjadi tiga, yaitu hijauan segar, hijauan kering, dan hijauan silase. Contoh hijauan segar antara lain rumput-rumputan dan daun-daunan. Pakan diberikan minimal 2 kali sehari.
Waktunya sekitar pukul 07.00-09.00 pada pagi hari, dan pukul 16.00-18.00 pada sore hari. Perbandingan pemberian pakan pagi-sore dilakukan sesuai kebutuhan sapi, misal 40% pagi dan 60% sore. Pertimbangannya adalah durasi dari sore-pagi lebih panjang dibanding pagi-sore. Saat pemberian pakan, diusahakan agar kebutuhan air minum selalu mencukupi bagi sapi.
Sapi ternak juga membutuhkan garam mineral. Sapi membutuhkan sekitar 48 gram garam per hari. Garam ini dapat diperoleh oleh sapi dengan pemberian air garam dapur (NaCl). Oleh karena itu, sapi perlu diberi larutan garam satu kali sebulan. Tidak kalah penting dalam proses pemeliharaan sapi adalah pengecekan kondisi kandang.
Kotoran sapi dalam kandang perlu dibersihkan teratur setiap hari. Jika tidak bisa setiap hari, diusahakan pembersihan kandang dilakukan sesering mungkin. Pengecekan kesehatan juga harus diberikan secara berkala.
Komentar: