Ternak merupakan salah satu sumber protein hewani yang dapat diambil produknya berupa daging hewan potong, seperti sapi, domba, unggas, telur, dan susu. Menurut data yang dilansir dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2015, rata-rata konsumsi protein per kapita dalam sehari di Indonesia sebesar 55,11 gram.
Pada tahun 2007 dan 2008 merupakan angka tertinggi konsumsi protein per kapita dalam sehari, yaitu masing-masing 57,66 gram dan 57,49 gram. Data tersebut menggambarkan bahwa konsumsi protein, khususnya daging ternak di Indonesia masih rendah yang seharusnya dapat mencapai angka 150 gram per hari.
Beberapa provinsi di Indonesia masih berada di bawah angka rata-rata nasional untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani, yaitu Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Gorontalo.
Hal ini disebabkan oleh sebaran penghasil ternak berprotein tidak merata di seluruh provinsi di Indonesia. Padahal pemenuhan protein hewani ini sangat penting untuk kebutuhan gizi nasional sehari-hari. Beberapa manfaat dari konsumsi produk ternak adalah asupan lemak, kolestrol, dan protein yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dalam rangka meningkatkan angka konsumsi protein nasional, maka diperlukan usaha peningkatan produk ternak yang tersebar merata di seluruh provinsi di Indonesia. Salah satunya dengan cara budi daya hewan ternak yang dapat dilakukan oleh semua kalangan masyarakat.
Umumnya stereotipe terhadap usaha peternakan adalah kegiatan yang membutuhkan modal besar dan lahan yang sangat luas. Namun, ada beberapa alternatif usaha peternakan dengan modal yang sedikit namun menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan protein mulai dari skala rumahan. Alternatif tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Ternak ayam potong
Mengingat tingginya minat masyarakat untuk mengonsumsi daging ayam, terutama munculnya usaha restoran yang menyajikan ayam potong maka usaha ternak ayam ini sangat menjanjikan. Beberapa jenis ayam yang banyak dibudidayakan adalah ayam ras petelur dan ras pedaging. Saat ini jenis peternakan unggas yang berkembang pesat adalah peternakan ayam broiler.
Sources: Bibitazolla
Menurut Amrullah (2003), usaha peternakan ayam broiler berpotensi besar untuk dikembangkan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi tinggi dalam menghasilkan protein hewani. Keuntungan dari ternak ayam broiler adalah waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan panen daging relatif singkat dengan bobot daging yang besar.
Ras ayam lainnya yang mudah dibudidayakan dengan modal kecil adalah ayam kampung. Ayam ini tidak membutuhkan perlakuan kandang yang khusus dan jenis pakan yang spesifik karena habitat ayam ini adalah di alam liar dan jenis pakan bisa berasal dari sampah rumah tangga serta budidaya ayam jenis ini juga bisa dilakukan di pekarangan rumah yang luas.
2. Ternak itik petelur
Telur asin menjadi salah satu sumber protein hewani yang digemari masyarakat. Tingginya konsumsi telur asin di masyarakat ternyata membuka peluang usaha bagi peternak telur bebek untuk meningkatkan produksi dalam memenuhi permintaan terhadap telur itik. Tidak hanya itik petelur yang berpotensi untuk dibudidayakan, namun itik pedaging juga memiliki nilai ekonomi tinggi karena menghasilkan daging yang baik.
Sources: Litosaur
Berbeda dengan ayam, hewan satu ini hanya membutuhkan kandang saat malam hari dan saat musim bertelur. Itik juga termasuk hewan yang adaptif terhadap perubahan cuaca sehingga sangat direkomendasikan untuk usaha ternak. Modal yang dikeluarkan hanya untuk biaya kandang, pakan, dan obat/vitamin karena hewan ini tidak perlu pakan khusus serta spesifikasi kandang yang kompleks.
3. Ikan lele
Jenis ikan air tawar satu ini dikenal luas oleh masyarakat karena mudah diperoleh dan mudah dipelihara. Ikan lele tidak membutuhkan pemeliharaan yang khusus, karena ikan air tawar ini sangat adaptif, tahan terhadap penyakit, dan bibitnya mudah ditemukan. Persiapan sederhana yang dilakukan adalah menyediakan kolam buatan untuk tempat pemijahan lele serta kolam pemeliharaan, pakan yang diberikan juga sederhana sebaiknya adalah pakan hewani karena ikan ini termasuk karnivora, serta kontrol terhadap drainase air.
Sumber: Okdogi
Berikut beberapa rekomendasi usaha di bidang peternakan yang mudah dilakukan dan membutuhkan modal yang tidak besar. Usaha ternak tersebut dapat dilakukan baik di skala rumahan maupun skala komersial. Bisnis budi daya hewan ternak tidak selalu membutuhkan modal yang besar dan persiapan yang kompleks, karena beberapa hewan ternak tersebut termasuk hewan yang adaptif dan mudah dikembangbiakan.
Komentar: