Beternak domba seringkali hanya dijadikan sebagai sampingan oleh masyarakat di kampung-kampung. Domba sekedar digembalakan atau diberi pakan hijauan setiap harinya. Tidak banyak orang yang menjadikan ternak domba sebagai mata pencaharian utama. Biasanya domba diternakkan untuk dikonsumsi dagingnya.
Masyarakat akan menjual hewan ternak tersebut ketika pertumbuhan tubuhnya sudah maksimal, yaitu pada usia 1-1,5 tahun. Pemeliharaan domba juga lebih mudah dibanding sapi, karena ukuran tubuhnya relatif lebih kecil dan waktu untuk membesarkannya lebih singkat.
Domba souces: shaun the sheep
Ketika membahas mengenai beternak domba yang menguntungkan, tentu terkait langsung dengan biaya-biaya. Suatu usaha dikatakan untung apabila pendapatan lebih besar dari pengeluaran. Beberapa kalangan juga melihat keuntungan dari segi waktu. Semakin pendek waktu produksi, semakin besar keuntungan yang diperoleh. Lantas, bagaimana beternak domba yang menguntungkan itu? Mari disimak.
Pemeliharaan ternak yang baik merupakan kunci utama keberhasilan beternak domba agar memperoleh benefit yang diinginkan. Pemeliharaan domba mencakup pemberian pakan dan minum, pembersihan tubuh dan pembersihan kandang, serta penjagaan kesehatan.
Pakan merupakan penyebab pengeluaran terbesar dalam pemeliharaan. Akan tetapi, pemberian pakan juga merupakan faktor utama yang akan menentukan pertumbuhan domba. Semakin baik pertumbuhan domba, kualitasnya tentu semakin baik. Kualitas yang semakin baik akan menyebabkan harga lebih tinggi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pakan merupakan faktor yang paling banyak menyerap anggaran. Sementara itu, pakan juga merupakan faktor vital yang harus dipenuhi demi keberlangsungan hidup domba yang baik. Pemberian pakan yang baik tentu saja sejalan dengan petumbuhannya.
Sesuai prinsip ekonomi yang menyatakan “modal sekecil-kecilnya dan untung sebesar-besarnya”, maka anggaran untuk pakan domba ini perlu dibuat seefektif mungkin. Efektif di sini dalam arti pemberian pakan hanya sesuai kebutuhan domba saja, sehingga tidak ada pakan yang berlebih ataupun terbuang.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghemat pengeluaran untuk pakan domba, tetapi pakan yang diberikan tetap tepat sasaran sesuai kebutuhan nutrisi domba. Pertama, beri pakan secukupnya. Pemberian pakan ideal adalah 10% dari berat tubuh domba per hari. Apabila dihitung secara kasar, domba membutuhkan pakan sekitar 5-8 kg hijauan perhari.
Hijauan dapat berupa rumput-rumputan dan dedaunan, serta limbah sayuran dari lahan pertanian. Waktu pemberian dilakukan dua kali yaitu pagi dan sore. Pakan tambahan berupa kacang-kacangan, tepung ikan, atau konsentrat juga perlu ditambahkan kira-kira 0,5 kg per ekor untuk melengkapi nutrisi.
Air minum cukup 1,5-2,5 liter per individu per hari. Kedua, bahan pangan tambahan adakalanya tidak perlu dibeli dengan mahal, misalnya ampas tahu, toge tidak layak jual, dan lainnya. Kemudian, untuk menghemat waktu dan tenaga, dua kali seminggu domba digembalakan di luar kandang. Selain dapat mengurangi pekerjaan, domba-domba juga punya waktu bermain di alam terbuka.
Selanjutnya, langkah agar sukses beternak domba adalah membersihkan badan domba beserta kandangnya. Memang terlihat sepele, namun kebersihan merupakan faktor pendukung agar pertumbuhan domba dapat berlangsung dengan baik. Kegiatan bersih-bersih kandang disarankan dilakukan secara rutin setiap minggu.
Hal ini bertujuan agar amoniak yang berasal dari kotoran dan urin tidak mengganggu kesehatan pernapasan domba. Sementara itu, pembersihan tubuh domba dapat dilakukan dengan memandikan dan mencukur bulu, serta memotong kuku. Domba dimandikan apabila telihat terlalu kotor.
Tujuannya selain untuk kebersihan, juga untuk mencegah penyakit, seperti cacingan. Mencukur bulu dilakukan satu kali enam bulan. Dengan demikian, dalam satu tahun dilakukan dua kali proses pencukuran. Sementara itu, pemotongan kuku cukup dilakukan empat bulan sekali.
Terakhir, upaya menjaga kesehatan domba perlu dilakukan. Sebenarnya, upaya pembersihan tubuh dan kandang merupakan bagian dari usaha untuk menjaga kesehatan domba. Usaha lain yang dapat dilakukan yaitu segera melakukan penanganan ketika domba terlihat sakit. Pemberian obat dapat dilakukan secara mandiri. Akan tetapi, perlu diingat bahwa pembelian obat harus dilakukan seperlunya saja.
Selain meminimalisasi pengeluaran, cara menguntungkan adalah dengan memaksimalkan pendapatan. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan memanfaatkan kotoran domba untuk dijual sebagai pupuk tanaman. Meski tidak signifikan dapat menghasilkan rupiah, setidaknya hasil penjualan kotoran domba dapat dimanfaatkan untuk membeli bahan pakan.
Di samping itu, bulu domba yang telah dicukur juga bisa dijual untuk bahan baku kain atau benang wol. Dengan catatan, bulu domba harus bersih. Berbisnis itu pada dasarnya bukan hanya terkait dengan produk dan penjualan saja. Inovasi merupakan cara brilian untuk meningkatkan keuntungan dalam berbisnis. Apapun bentuk bisnisnya -seperti beternak domba tentu saja, inovasi selalu tetap nomor satu.
Komentar: