Jamur adalah salah satu tanaman hasil pertanian di Indonesia yang dibudidaya dengan peralatan dan bahan yang relatif sederhana dibandingkan dengan tanaman lainnya. Jamur juga salah satu produk tanaman pangan (jamur tiram dan jamur kuping) yang dibudidaya tanpa menggunakan bahan kimia sehingga aman untuk dikonsumsi.
Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur yang dapat dikonsumsi serta terjamin keamanan mutunya. Jamur yang memiliki nama latin Pleurotus ostreatus ini, dapat dijumpai di alam bebas dengan menempel pada kayu-kayu yang sudah lapuk.
Jamur Tiram source: special photo
Namun, saat ini populasi jamur tiram di alam bebas tinggal sedikit bahkan hampir tidak ada seiring dengan pembukaan lahan baru sebagai kawasan industrial. Oleh karena itu, pembudidayaan jamur dalam skala kecil, menengah, maupun atas perlu dilakukan sebagai tools untuk mempertahankan populasi dari jamur itu sendiri.
Pada proses budidaya jamur tiram kita dapat memilih antara dua piihan, yaitu memulai dari membuat media tanamnya lalu menginokulasikan bibit jamur atau dengan membeli baglog kepada pihak lain.
Saran saya, untuk pemula sebaiknya membeli baglog dan menunggu baglog menjadi bakal buah jamur. Hal ini dilakukan sebagai upaya meminimalisir terjadinya kerugian dan kegagalan dalam proses budidaya.
Dalam artikel ini, saya akan mengulas bagaimana langkah-langkah yang perlu disiapkan untuk memulai budidaya jamur tiram:
1. Membuat Media Tanam
Adapun langkah membuat media tanam jamur adalah sebagai berikut:
- Siapkan bahan-bahan seperti serbuk kayu, kapur, bekatul, dan plastik.
- Ayak terlebih dahulu serbuk kayu agar hasilnya lebih halus. Hal ini dilakukan agar serat-serat kayu yang tajam tidak merusak plastik baglog nantinya
- Setelah serbuk kayu diayak, campur kapur dan bekatul, lalu aduk dalam keadaan kering sampai merata
- Setelah serbuk kayu, bekatul, dan kapur sudah dicampur secara merata, tambahkanlah air sampai campuran tadi jika dikepal tidak pecah
- Masukkan media ke dalam plastik yang sudah disiapkan hingga berbentuk silinder dengan ujung kasih cincin atau ditekuk sedemikian rupa agar media tanamnya tetap rapi
2. Mengukus Media Tanam Yang Sudah Disiapkan
Setelah media tanam dimasukkan ke dalam plastik langkah selanjutnya adalah mengukus media tanam di drum dengan suhu dan waktu yang telah ditentukan. Biasanya tergantung dengan besarnya media tanam yang kita buat.
3. Menginokulasikan Bibit Jamur ke dalam Baglog
Setelah media tanam dikukus dan kembali didinginkan, maka tiba saatnya untuk memasukkan bibit jamur ke media, pastikan permukaan media tertupi semua oleh bibit jamur.
4. Memasukkan Baglog ke Kumbung
Setelah penginokulasian bibit jamur ke media tanam, maka baglog siap untuk ditempatkan di kumbang (berupa rak kisi-kisi bertingkat). Akan tetapi, sebelum dimasukkan ke kumbung, bagian atas baglog sebaiknya di dibuka dalam kurun waktu 3 hari untuk memberikan ruang pertumbuhan yang lebar dan jangan melakukan penyiraman.
Setelah 3 hari, lakukan penyiraman dalam kurun waktu antara 2-3 dengan menggunakan sprayer, sebaiknya dalam bentuk kabut. jaga suhu di dalam kumbung antara 17-23ºC dengan kelembaban 70% agar produktifitas jamur terjaga.
Komentar: