Ikan hias adalah jenis ikan nonkonsumsi yang habitatnya dapat ditemukan di air tawar atau air laut. Ikan jenis akuarium ini umumnya dipelihara untuk kebutuhan estetika. Beberapa jenis ikan hias yang populer adalah ikan mas koki, ikan arwana, ikan cupang, ikan lou han, ikan koi, ikan neon, ikan guppy, dan ikan badut.
Ikan lou han dan ikan koi dipercaya sebagian orang dapat mendatangkan keberuntungan. Oleh karena itu tidak heran apabila kedua jenis ikan ini sangat diminati masyarakat, terutama para pecinta ikan (hobiis) meskipun harganya cukup mahal.
Ikan hias dipelihara di akuarium biasanya untuk memperindah ruangan dan terdapat tanaman air, terumbu karang palsu, bebatuan berwarna, dan pasir yang menjadi aksesoris akuarium. Usaha membudidayakan ikan hias air tawar memberikan prospek yang tinggi karena minat masyarakat terhadap ikan hias air tawar selalu meningkat.
Ikan hias yang dijual di pasaran biasanya mengalami peningkatan harga apabila ukuran ikan lebih besar, jenis ikan termasuk jenis langka, dan warna ikan yang jarang ditemukan. Definisi ikan hias dibagi ke dalam empat macam menurut jenisnya, yaitu:
1. Ikan hias yang berasal dari air tawar dengan istilah perdagangannya Freshwater Ornamental Fish.
2. Ikan hias yang berasal dari laut yang dikenal sebagai Marine Ornamental Fish.
3. Tanaman hias air tawar yang dikenal sebagai Freshwater Ornamental Plant atau Aquatic Plant.
4. Kerang-kerangan atau biota laut yang dikenal sebagai Invertebrata.
Persiapan yang harus dilakukan sebelum mulai melakukan budidaya ikan hias di akuarium adalah menentukan jenis ikan apa yang diminati masyarakat. Seperti sudah dijelaskan di paragraph sebelumnya, ikan tersebut merupakan ikan yang populer. Di dalam tulisan ini, jenis ikan hias yang akan dibahas adalah ikan koi.
Setiap jenis ikan hias harus menempati akuarium yang terpisah saat proses pemeliharaan. Akuarium yang dipilih dapat terbuat dari bahan kaca atau fiber. Ukuran akuarium untuk budidaya ikan hias adalah 150 x 100 x 50 cm dengan kedalaman air mengisi ¾ akuarium.
Tahap selanjutnya adalah pemilihan bibit ikan koi yang berkualitas baik. Karakteristik bibit ikan koi yang unggul adalah warna kulitnya yang cerah, garis punggung yang lurus, dan berasal dari indukan yang berkualitas ditandai dengan pola sebaran warna yang seimbang. Bibit ikan koi dapat dibeli di toko ikan atau dengan melakukan pemijahan sendiri. Saat proses pemijahan, ikan koi membutuhkan pasokan cahaya yang cukup.
Apabila terlalu banyak cahaya matahari yang masuk dapat meningkatkan pertumbuhan alga, kondisi air menjadi hangat, dan ikan mendadak mati. Setelah proses pemijahan ini selesai, maka ikan betina yang siap bertelur dapat ditempatkan ke akuarium khusus dengan kondisi air yang tenang serta terdapat tanaman air untuk tempat ikan menaruh telurnya. Telur yang sudah menetas dapat dipindahkan ke baskom berisi air untuk dipelihara hingga berukuran 3-5 cm menjadi bibit ikan koi.
Sources: Akuariumhiasku
Dasar akuarium dapat diisi dengan susunan ijuk, kerikil, dan pasir yang berfungsi sebagai penyaring kotoran ikan di dalam air. Penambahan zeolit dan tanaman air juga berguna untuk mengurangi bau dan membuang racun akibat kotoran ikan di dalam akuarium. Selanjutnya adalah pengisian air akuarium. Tingkat kemasaman yang dikehendaki ikan koi adalah berkisar antara 6,5-8,5. Pemberian pakan ikan koi dapat berupa pellet yang banyak dijual di pasaran.
Dosisnya adalah 2-3 kali sehari dengan ukuran pellet yang sesuai mulut ikan. Aerator juga diperlukan dalam akuarium supaya konsentrasi oksigen tetap terjaga. Apabila kondisi air di dalam akuarium sudah agak keruh dan banyak kotoran yang tertampung di dasar akuarium, maka segera dilakukan perawatan akuarium dengan mengganti penyaring baru.
Ikan koi cukup sensitif terhadap cahaya matahari yang intens dan suara, sehingga penempatan akuarium budidaya harus jauh dari suara bising, sirkulasi cahaya cukup, dan menyediakan kondisi air yang tenang bagi ikan.
Komentar: