Beternak ikan memang banyak keuntungannya. Selain mudah dilakukan, lahan sempit pun bisa disiasati untuk dijadikan tempat beternak ikan. Apalagi, modal yang dikeluarkan tidak terlalu banyak dibandingkan beternak hewan lain walaupun keuntungan yang didapat bisa sangat berlimpah. Namun ternyata, ada hal yang sering kita anggap sepele tetapi cukup merugikan jika tidak kita atasi.
Ya, kolam yang berlumut. Dampak dari kolam berlumut ternyata tidak baik bagi keberadaan ikan yang kita ternaki. Walaupun dampa yang ditimbulkan tidak selalu negatif untuk beberapa jenis ikan seperti ikan hias, tetapi sebenarnya lumut yang perlahan tumbuh di kolam akan menjadi sarang bagi bibit kuman atau pun penyakit yang berasal dari kotoran mau pun pakan ikan.
Lalu apakah hal tersebut bisa dicegah? Tentu saja. Sebelum masuk mengenai bagaimana cara mencegah lumut untuk tumbuh pada kolam ikan, perlu kita kenali terlebih dahulu penyebab-penyebab dari tumbuhnya lumut. Lumut yang tumbuh dan menempel pada dinding-dinding kolam sebenarnya adalah algae atau ganggang hijau. Ganggang yang merupakan fitoplankton ini memiliki sifat berserat dan ukurannya sangat kecil dengan unit yaitu mikron.
Kondisi tumbuhnya algae karena kandungan ammonia yang mencukup sebagai makanan bagi ganggang-ganggang tersebut. Ammonia yang memicu tumbuhnya algae dihasilkan dari sisa-sisa makanan ikan, kotoran ikan, dan tumbuhan mau pun hewan mati yang kemudian membusuk di dalam kolam. Karena ukuran fitoplankton tersebut yang cenderung sangat kecil, sehingga filter mekanis pun tidak mampu menyaringnya.
Secara keseluruhan, syarat tumbuhnya algae pada kolam adalah suhu air yang terbilang hangat. Hangatnya kolam apalagi kalau bukan dari panas matahari terutama saat musim kemarau. Selanjutnya adalah paparan sinar matahari ke dalam kolam. Sinar matahari tentu saja digunakan untuk proses fotosintesis bagi algae.
Kemudian, seperti yang disinggung sebelumnya bahwa sisa makanan ikan dan kotoran ikan menjadi sumber ammonia yang baik, karena ammonia merupakan nutrisi penting bagi tumbuhnya ganggang. Cara mengatasi hal ini tidaklah sulit sebenarnya.
1. Naungi Kolam
Pertama-tama kolam sebaiknya dinaungi dengan penutup kain atau pun jaring-jaring kecil. Selain itu bisa juga dengan menanam pohon di sekitar kolam ikan. Hal-hal tersebut setidaknya dapat mengurangi paparan sinar matahari langsung ke dalam kolam yang artinya akan berkorelasi positif dengan berkurangnya kemampuan fotosintesis algae sehingga pertumbuhannya pun dapat sedikit terhambat.
Kolam Naungan
Namun, jika memang kolam ada di sekitar pohon rindang, ada baiknya diberi penutup jaring, karena daun-daun yang beguguran dari pohon jika jatuh ke dalam kolam dan dibiarkan maka daun yang kelamaan akan layu dan membusuk juga menjadi pemicu bertambahnya ammonia di dalam kolam.
2. Bersihkan Kolam
Kemudian langkah berikutnya adalah selalu bersihkan kolam dari kotoran ikan. Pembuangan dapat dilakukan dengan memasang sistem filtrasi pada kolam ikan. Filter yang dipasang dalam bentuk fisik dapat menghilangkan sebagian bahan organik hasil pembusukkan di dalam kolam. Ideal kerja filter yang baik adalah yang memiliki kapasitas filter antara 10% hingga 30% dari volume air pada kolam.
Membersihkan Kolam Ikan
Filter biasanya memiliki chamber atau tempat penampungan yang dapat bekerja sebagai filter mekanis, biologis, dan kimia. Pada filter biologis dan kimia, kemampuan filter adalah mengubah ammonia menjadi nitrit dan dikonversi oleh bakteri manjadi nitrat. yang sifatnya lebih tidak membahayakan. Air yang sudah melewati tahap filtrasi kemudian akan dikembalikan ke dalam kolam dengan mekanisme kerja pompa. Pompa yang baik adalah pompa yang dapat memompa seluruh volume air dalam satu siklus per jam.
Selain menggunakan filter, kita pun dapat menambahkan tanaman pada ruang filter. Mengapa? Karena tanaman dapat mengonsumsi ammonia untuk kelangsungan hidupnya, sehingga terjadilah kompetisi antara tanaman pada filter dan algae. Algae secara otomatis mendapat asupan ammonia lebih sedikit jika terdapat kompetitor dan pertumbuhan algae pun menjadi terhambat.
3. Tambahkan Batu Zeolit
Batu Zeolit
Tambahan lainnya, kita bisa meletakkan karbon aktif dan batu zeolit sebagai penyerap zat-zat berbahaya salah satunya reduksi ammonia. Menambah lampu ultra violet juga bisa menjadi salah satu solusi karena memang keberadaan ultra violet tidak sesuai dengan lingkungan hidup algae. Algae yang terpapar ultra violet akan menggupal dan mati, sehingga gumpalan dapat mudah disaring.
4. Mengganti Air Kolam
Mengganti Air Kolam
Langkah yang perlu sekali diperhatikan adalah mengganti air secara periodik. Mengganti air tidak perlu secara keseluruhan. Cukup 10% hingga 30% dari air kolam diganti secara periodik dapat membantu mengurangi kandungan ammonia pada air kolam ikan. Akan lebih baik jika dilakukan setiap hari.
Namun, jika tidak memungkinkan dapat dilakukan setiap minggu. Mengganti air secara keseluruhan pun juka tidak baik karena artinya, ikan harus melakukan adaptasi kembali terhadap lingkungan ‘baru’ dan filter biologis pun juga dapat terkena dampaknya dan bekerja tidak maksimal.
Komentar: