Mempunyai anak setelah pernikahan merupakan suatu anugerah yang sangat dinanti pasangan suami istri. Kehamilan pun menjadi ditunggu-tunggu dan membutuhkan perhatian ekstra hingga menjelang kelahiran. Beberapa faktor yang sangat memengaruhi perkembangan janin dan kesehatan sang ibu diantaranya adalah tingkat stres, kebersihan lingkungan, dan asupan gizi. Gizi yang seimbang termasuk kandungan asam folat dan asupan sayuran yang mencukupi akan meningkatkan perkembangan organ tubuh janin.
Dilansir dari Vemale, pada trimester pertama kehamilan adalah masa pembentukan dan perkembangan semua sistem dan organ tubuh bayi. Sebaiknya hindari mengkonsumsi ikan setengah matang, daging yang terlalu matang, kafein yang berlebihan (kopi dan teh), konsumsi buah nanas karena zat bromelainnya dapat menyebabkan kerusakan pada janin, dan makanan terlalu manis. Sebaiknya konsumsi makanan yang tidak berkuah dan asupan buah pisang, jeruk, dan melon karena sangat baik pada masa ini.
Piramida makanan untuk asupan gizi bagi ibu hamil (Foto: Nutricia Nutriclub)
Memasuki trimester kedua adalah masa dimana bayi akan merespon secara signifikan. Pilihlah makanan yang kaya protein hewani, seperti telur, ikan, dan daging serta kaya zat besi untuk mencegah anemia. Cemilan yang disarankan pada masa ini adalah buah-buahan dan kue kering. Sedangkan di trimester ketiga dimana terjadi pembesaran ukuran janin, penting untuk mengkonsumsi makanan dengan memerhatikan berat badan. Jika berat badan ibu hamil berlebih, maka kurangi makanan yang tinggi karbohidrat. Sebaiknya tingkatkan konsumsi makanan berserat, termasuk sayur dan buah. Sayuran mengandung vitamin dan mineral yang termasuk mikronutrien. Zat gizi mikro inilah yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga diperoleh dari makanan. Lalu, mikronutrien apa saja yang sangat penting dikonsumsi selama masa kehamilan? Berikut jawabannya dibawah ini:
- Zat besi (Fe)
Manfaat zat besi untuk ibu adalah mencegah anemia, menjaga kualitas kesehatan eritrosit, dan mengurangi risiko kelahiran bayi prematur. Sedangkan manfaatnya untuk bayi adalah menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal, termasuk fungsi otak yang membaik. Sumber zat besi bisa didapatkan dari sayuran bayam merah, asparagus, ikan makerel, daging sapi, edamame, kentang, tomat, labu, kacang merah, dan kacang kedelai.
Sayuran yang kaya dengan zat besi (Foto: Healthy Food Master)
- Kalsium (Ca)
Kalsium bagi ibu bermanfaat untuk mengurangi risiko pre-eklampsia selama masa kehamilan, yaitu gangguan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan mengurangi risiko osteoporosis. Mengkonsumsi kalsium yang cukup akan membantu pembentukan tulang dan gigi serta pembentukan jantung, otot, dan syaraf pada bayi. Sumber kalsium bisa didapatkan dari sayuran dengan warna daunnya hijau gelap (brokoli, kangkung, pakchoy, bayam hijau, lobak, dan kol), tofu, kacang almond, edamame, jeruk, pisang, alpukat, sarden, salmon, susu, oat, dan sereal.
Sumber makanan yang mengandung kalsium tinggi (Foto: Ezyshine)
- Asam folat
Zat ini sangat penting untuk bayi karena mengurangi risiko terjadinya neural tube defect (NT-D), yaitu cacat lahir akibat penutupan tabung syaraf (neural tube) selama pertumbuhan embrional yang tidak sempurna. Manfaat asam folat bagi ibu adalah mengurangi risiko lahirnya bayi prematur, mencegah risiko penyakit jantung dan stroke, dan membantu produksi DNA serta sel-sel tubuh. Makanan yang kaya asam folat diantaranya adalah sayuran berwarna hijau (bayam hijau, asparagus, kubis, brokoli, kale, selada, seledri), buah persik, alpukat, pisang, jeruk, pepaya, melon, tomat, kacang almond, kacang polong, kacang tanah, salmon, dan kuning telur.
12 makanan kaya asam folat (Foto: To Health With That)
- Seng/zinc (Zn)
Asupan zat seng yang cukup akan bermanfaat untuk mencegah anemia, mengurangi risiko bayi lahir prematur, dan menjaga kualitas sel darah merah pada ibu hamil. Manfaatnya untuk janin adalah mengoptimalkan pertumbuhan tulang dan mempercepat pembelahan sel. Bahan makanan yang mengandung seng diantaranya adalah kacang-kacangan, daging merah, salmon, lobster, bayam, brokoli, wortel, kemangi, kacang hijaum kacang polong, biji kenari, gandum, sereal, pisang, apel, alpukat, dan cokelat. Kurangnya asupan seng selama masa kehamilan akan berdampak pada tingginya risiko keguguran dan toksemia, yaitu gejalanya tekanan darah tinggi secara tiba-tiba dan terdapat darah dalam urine.
Sumber makanan dan biji-bijian yang mengandung seng (Foto: Pinterest)
Komentar: