Kebutuhan masyarakat Indonesia akan sapi semakin meningkat. Mulai dari daging, susu, kulit, bahkan kotorannya dapat dimanfaatkan. Hal ini berpeluang besar bagi peternak sapi di Indonesia. Tak heran bisnis ini mulai dilirik para peternak yang sudah memiliki lahan. Oleh karena itu, mari kita simak prospek dari berbisnis sapi itu sendiri.
- Daging sapi mahal
Harga daging sapi di Indonesia adalah harga tertinggi dikawasan Asia Tenggara bahkan salah satu harga daging sapi paling tak terjangkau di dunia. Kemahalan ini diakibatkan peternakan sapi masih dalam skala kecil sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk beternak mahal. Akan tetapi, kemahalan ini menguntungkan bagi peternak sapi. Patokan harga yang tinggi menutupi biaya perawatan sapi sehingga, hal ini menguntungkan peternak.
- Kulit sapi dapat diolah
Salah satu bagian dari sapi yang berilai ekonomis adalah kulit sapi. Kulit ini dapat diolah menjadi kerupuk kulit yang harganya juga lebih mahal diandingkan kerupuk-kerupuk biasa. Sehingga, kulit sapi juga dapat dijual untuk menambah pundi-pundi rupiah.
- Kebutuhan daging sapi tinggi
Masyarakat Indonesia sangat konsumtif dalam mengonsumsi daging sapi. Terutama saat musim Lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha. Terdapat semacam tradisi untuk menyediakan olahan daging sapi pada acara-acara keluarga. Seperti di Padang, daging sapi diolah menjadi rendang yang dijamukan pada acara-acara besar. Walaupun harga tidak terjangkau, kebutuhan ini tidak dapat dipungkiri dari kebiasaan masyarakat Indonesia.
- Susu sapi
Kebutuhan susu sapi segar masyarakat Indonesia masih belum dapat dipenuhi. Susu segar sendiri masih banyak yang di impor dari luar karena kemampuan produksi susu sapi hanya 20% dari total kebutuhan susu sapi di Indonesia. Hal ini menjadikan peluang bisnis bagi peternak sapi.
- Kotoran sapi bernilai ekonomis
Manfaat dari kotoran sapi sebagai pupuk organik terbilang biasa bagi masyarakat Indonesia. Kotoran sapi sendiri yang tidak mengubah struktur tanah sehingga baik digunakan untuk bercocok tanam. Hal ini akan menekan biaya produksi tanaman karena kotoran sapi yang dijadikan pupuk kompos biasanya tidak diperjual belikan. Selain itu, kotoran sapi juga dimanfaatkan sebagai biogas. Pengolahannya membutuhkan bahan-bahan sederhana seperti drum, tong bekas, dan bak semen. Penggunaanya akan menghemat pengeluaran dapur. Ditambah pula pemanfaatan biogas di rumah tangga akan membantu dalam mengurangi mpenggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbarui seperti minyak tanah.
Tidak hanya dari segi ekonomis, akhir-akhir ini pemerintah menggalakkan budidaya sapi di seluruh Indonesia. Tujuannya dikarenakan kurangnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan protein hewani. Ditambah pula suplai daging sapi ke beberapa daerah banyak hambatan. Sehingga, permintaan masyarakat akan daging sapi sulit dipenuhi. Oleh karena itu, saolusinya adalah dengan mengembangkan usaha ternak sapi.
Selain itu, tujuan dari beternak sapi itu sendiri agar meningkatkan kualitas hidup peternak. Dilihat dari prospek yang ditawarkan dari beternak sapi di Indonesia, diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup peternak sapi. Pemerintah mengharapkan peternakan sapi dalam skala besar seperti yang ada di negara-negara maju. Peternakan sapi dalam skala besar memang membutuhkan biaya yang besar pula akan tetapi, dari segi produksi akan lebih menguntungkan karena dapat menekan beberapa biaya perawatan. Melalui usaha ternak sapi ini pula pemerintah berharap akan dibukanya lapangan kerja baru, meningkatkan populasi sapi di Indonesia.
Belajar dari negara tetangga yaitu Australia yang mampu memproduksi delapan hingga sembilan juta sapi potong. Sembilan puluh persen dari total sapi tersebut digemukkan di alam terbuka. Menurut orang Australia, penggemukkan sapi di lahan terbuka dapat menekan biaya produksi karena daerah Autralia cocok untuk rerumputan tumbuh dan bagus untuk kehidupan liar sapi. Mengenai hal ini, tentunya Indonesia memiliki prospek yang lebih baik sebagai negara beriklim tropis. Akan tetapi, permasalahan kepemilikin lahan dapat menjadi maslaah besar di Indonesia.
Meskipun biaya perawatan sapi tergolong mahal, tidak menutup kemungkinan bahwa beternak sapi juga menguntungkan. Melihat kebutuhan masyarakat Indonesia akan pengolahan sapi yang serba kekurangan di dalam negeri ini. Oleh karena itu, meningkatkan kuantitas peternak sapi diharapkan dapat menutupi kebutuhan nasional.
Komentar: