Jagung merupakan komoditi pertanian Indonesia yang hasil panennya dianggap sangat baik dan teknik pengolahan pertaniannya juga yang sudah menunjukkan hasil yang memuaskan. Jagung dikenal sebagai bahan makanan pokok pengganti beras. Fakta menunjukkan bahwa jagung memiliki kandungan gizi yang lebih kompleks dibandingkan beras, tetapi memang pada dasarnya masyarakat lebih menyukai beras untuk dijadikan sebagai makanan pokok utama. Sudah banyak beredar di pasaran berbagai produk turunan dari jagung. Mulai dari minyak jagung hingga gula jagung. Produksi olahan jagung dalam negeri sendiri masih kalah berkembang dengan luar negeri padahal produksi jagung Indonesia rata-rata diatas negara-negara lain. Populernya produk olahan jagung dewasa ini seakan menurunkan anggapan bahwa jagung merupakan barang inferior dalam prinsip ekonomi. Barang inferior pada prinsipnya adalah ketika pendapatan seseorang meningkat, maka permintaan barang yang tergolong barang inferior ini akan turun, tetapi pada kenyataannya justru harga produk olahan jagung tergolong lebih mahal dan menyasar masyarakat dengan pendapatan menengah ke atas. Dengan hal ini, jagung sudah tidak digolongkan menjadi barang inferior lagi.
Melalui penelitian, jagung ternyata dapat menurunkan kadar gula darah dan non kolesterol. Dengan benefit tersebut, jagung semakin banyak diminta oleh masyarakat karena dapat membantu menjaga kesehatan serta menjadi asupan makanan bagi mereka yang memiliki penyakit dan dilarang mengkonsumsi bahan makanan yang memiliki kadar gula, seperti nasi misalnya. Dari uraian singkat diatas sudah dapat disimpulkan bahwa dewasa ini produk olahan jagung sangat digemari dan bisnis dengan basis bahan baku jagung memiliki prospek yang baik ke depannya. Walaupun harga produk olahan yang dapat digolongkan lebih tinggi daripada produk olahan lain, namun dalam memproduksi tidak harus memerlukan teknologi yang canggih bahkan bisa disebut sederhana dalam pembuatannya. Kabar baiknya lagi, ada beberapa produk dari olahan jagung yang memiliki harga terjangkau, sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat secara menyeluruh.
- Susu jagung
Proses pembuatannya sedikit tidak terlalu rumit hanya melibatkan kegiatan ekstraksi dari jagung. Cara pembuatannya juga tidak sulit. Hanya dengan memblender jagung yang telah dipipil lalu disaring hasil dari blender. Lalu direbus dengan air yang bersuhu 80˚C. Namun tidak semua sari jagung ikut direbus dengan air, sisakan sekitar 200 ml. Sisa dari sari jagung ini kemudian ditambah dengan skim CMC lalu diblender. Selanjutnya dimasukkan bersama jagung yang telah direbus tadi. Untuk tahap akhir masukkan perasa dan gula sesuai selera. Susu jagung ini dipercaya low kolesterol dan jika ditujukan kepada penderita diabetes dapat dikonsumsi dengan tanpa menambahkan gula pada sari jagungnya.
- Mie jagung
Makanan favorit masyarakat Indonesia yang dapat dikonsumsi secara instan dan murah salah satunya adalah mie instan. Namun efek samping yang ditimbulkan ketika memakan mie instan dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan berbagai macam penyakit yang diakibatkan oleh komponen kimia penyusun bumbunya. Nah untuk dapat tetap mengkonsumsi mie tetapi yang tidak membahayakan tubuh yaitu muncul inovasi baru berupa mie jagung. Proses pembuatan nya adalah menggunakan bahan baku tepung jagung, soda air, garam , dan tepung terigu yang diaduk secara merata. Selanjutnya gunakan mesin yang lebih besar untuk mencetak adonan supaya menjadi lebih kenyal. Untuk tahap selanjutnya dapat menggunakan mesin yang lebih kecil. Agar tidak lengket dapat ditaburkan tepung tapioka. Setelah adonan tercetak rebuslah dengan air yang telah diberi minyak. Lalu dinginkan dengan mencelupkan pada air yang dingin.
- Eskrim jagung
Cara membuatnya kurang lebih sama dengan membuat es krim pada umumnya. Tetapi susu yang digunakan pada saat produksi eskrim diganti dengan susu jagung sesuai dengan cara pembuatan yang telah dibahas sebelumnya.
- Bubur jagung
Nah makanan yang berbahan dasar jagung ini cara pembuatan juga hampir sama dengan cara pembuatan bubur pada umumnya. Hanya saja beras yang biasanya digunakan diganti dengan jagung yang telah digiling sebelumnya.
Jika kita melihat lebih jauh lagi potensi pengolahan hasil turunan bahan pangan di Indonesia khususnya, banyak sekali yang belum terexplore dan kebanyakan hanya dijual dalam bentuk mentah. Padahal jika diolah ke produk yang lain dapat meningkatkan nilai yang terkandung dalam produk itu sendiri sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya karena berkaitan langsung dengan pembukaan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan.
Komentar: