Ketika kita berbicara tentang pertanian, pasti yang terpikir oleh kita adalah sawah, ladang, lumpur , dan tentunya kotor. Tetapi , jika kita melihat dan mencari tahu lebih dalam apa itu pertanian pasti semua pikiran negatif tentang pertanian hilang seketika. Dan saat kita melihat sejarah bangsa Indonesia di masa lalu dan masa sekarang, pertanian pun tidak pernah terlepas dari identitas bangsa ini. Terbukti dengan adanya julukan Negara Agraris untuk bangsa Indonesia. Akhir- akhir ini , sektor pertanian menjadi sektor yang menarik minat para pemuda untuk dijadikan sebagai lahan mencari penghasilan, karena pertanian dimasa sekarang sudah merambah ke arah agroindustri dan agribisnis. Namun, disamping itu, pertanian pun menyebabkan masalah, karena limbah dari sisa hasil sektor pertanian atau biasa di sebut limbah pertanian. Pun limbah-limbah itu menjadi salah satu penyebab pencemaran di Indonesia. Untuk mengurangi pencemaran, beberapa masyarakat dan pelaku di bidang pertanian pun mulai mengolah kembali limbah sisa hasil pertanian menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekomis. Sebelum mengetahui apa dan bagaimana cara memanfaatkan limbah sisa hasil pertanian, tentunya kita harus mengetahui apa arti pertanian yang sesungguhnya.
Pertanian adalah mengelola sumberdaya alam yang ada dengan memanfaatkan energi matahari. Pertanian itu luas karena mencakup kegiatan pertanian itu sendiri, perikanan, perkebunan, perhutanan, dan peternakan. Walaupun dalam perkembangannya, pembangunan di sektor industri dan pemukiman penduduk diutamakan, namun belum bisa menggeser sektor pertanian di Indonesia, karena disaat sektor industri dan pembangunan pemukiman penduduk gencar di bangun, sektor pertanian pun juga mengalami perkembangan yang signifikan. Terbukti dengan adanya peningkatan produksi dari berbagai sub sektor pertanian, sehingga permintaan dapat di penuhi dari luar negeri maupun dalam negeri. Saat ada peningkatan produksi tentunya limbah dari sisa hasil pertanian juga ikut meningkat. Limbah dari sisa hasil pertanian atau limbah pertanian secara garis besar di bagi menjadi limbah pertanian pra panen, limbah pertanian panen, limbah pertanian pasca panen, serta limbah industri pertanian. Dan ada beberapa pemanfaatan limbah dari berbagai sektor pertanian.
- Limbah Ternak
pemanfaatan limbah pertanian untuk pakan ternak. Limbah pertanian masih mengandung nutrisi tinggi dan dapat digunakan sebagai pakan ternak. Seperti limbah tanaman pangan contohnya padi, jagung, jerami, kulit kedelai, dan lain-lain. Limbah akan lebih optimal jika dibantu peran bakteri, sehingga sebelum di berikan kepada hewan peliharaan, limbah tanaman pangan terlebih dahulu di fermentasi dengan berbagai macam bakteri baik untuk mendapat hasil limbah yang lebih optimal.
- Pupuk Organik
pemanfaatan limbah pertanian untuk menghasilkan pupuk organik. Limbah pertanian yang mengalami proses pelapukan atau fermentasi secara langsung maupun menggunakan bantuan alat akan menghasilkan pupuk organik. Seperti yang kita tahu, pupuk organik merupakan pupuk yang baik untuk tanaman, karena kandungan unsur makro dan mikro di dalamnya. Selain itu, pupuk organik juga bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah serta meningkatkan produktivitas lahan. Dengan ketersediaan pupuk organi yang memadai akan menciptakan pertanian berkelanjutan. Hasil pertanian yang di dapat pun bebas dari penggunaan pupuk non-organik yang berlebihan.
- Limbah Perkebunan Dan Kehutanan
pemanfaatan limbah perkebunan dan kehutanan. Limbah dari perkebunan dan kehutanan setiap tahun cukup besar, namun potensi untuk mengolahnya masih sangat minim. Limbah perkebunan dan kehutanan contohnya limbah kulit kakao, limbah kulit kopi, limbah dari parbik kelapa sawit. Limbah kulit kopi berguna untuk meningkat berat badan hewan ternak serta berpotensi untuk diolah menjadi pupuk organik. Pun pemanfaatan limbah dari pabrik kelapa sawit dapat menyumbangkan air, unsur hara, arang untuk bahan bakar, serta bahan – bahan organik yang dibutuhkan tanah.
Namun sangat di sayangkan, tingkat pemanfaatan limbah pertanian di Indonesia masih sangat minim dibandingkan pelaku yang sudah memanfaatkan limbah pertanian. Ada beberapa faktor yang menjadi kendala yaitu kurangnya pengetahuan tentang mengolah limbah pertanian, kualitas dari limbah pertanian yang tidak memungkinkan untuk di olah kembali, adanya faktor lingkungan, serta para pelaku di sektor pertanian yang setelah panen lebih memilih membakar lahannya untuk membuka lahan baru.
Dengan memanfaatkan limbah pertanian, pencemaran akan berkurang dan pertanian berkelanjutan pun bisa terlaksana.
Komentar: