Di seluruh dunia, kopi memang memiliki berbagai jenis varietas. Namun, ada dua jenis kopi yang lebih populer dibandingkan jenis kopi lainnya, yaitu kopi arabica dan robusta. Dari dua jenis kopi ini ternyata memiliki beberapa perbedaan yang patut diketahui para pembaca sekalian. Perbedaan rasa yang dimiliki oleh kopi tidak hanya ditentukan oleh jenisnya, tetapi juga bisa ditentukan karena tempat penanamannya, ketinggian dari lokasi penanamannya, serta bagaimana proses pasca pemanenan. Maka dari itu untuk hal sekecil seperti buah kopi yang sudah jatuh di tanah dengan buah kopi yang masih ada di pohon akan memberikan cita rasa yang berbeda. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai jenis kopi arabica dan robusta serta perbedaan di kedua jenis kopi tersebut.
Kopi Arabica
Jenis kopi arabica ini sendiri sebenarnya berasal dari daerah Ethipia, yaitu suatu negara di Benua Afrika. Kopi arabika tumbuh di daerah yang memiliki iklim tropis. Selain itu, jenis kopi arabika juga bagus jika ditanam dan dibudidayakan dengan dataran di atas 500 meter dpl. Namun, yang akan menghasilkan hasil kopii arabika terbaik yaitu pohon kopi yang ditanam di ketinggian antara 1000 sampai 2000 meter di atas pemukaan laut. Selain itu, pohon dari kopi arabika ini tidak cocok jika ditanama dan dibudidayakan di suatu daerah yang memiliki iklim dingin. Kopi arabika pada umumnya tahan di suatu daerah yang memiliki suhu antara 15 sampai 24 derajat celcius. Tanaman kopi arabika ini memiliki ukuran pohon hingga mencapai ketinggian 3 meter.
Baca Juga : Biji Kopi Arabika Mentah
pohon kopi juga memiliki cabang atau ranting pohon yang terbilang cukup banyak. Jenis kopi arabika memang harus mendapatkan perawatan yang lebih baik karena cenderung mudah terserang penyakit karat daun. Karakteristik yang bisa dilihat dari kopi jenis arabika ini yaitu, aroma atau bau yang khas hampir mirip seperti aroma khas bunga-bunga atau buah-buahan. Ada juga jenis kopi yang memiliki campuran aroma salah satunya aroma kacang-kacangan. Cukup unik ya. Selain itu cita rasa yang diberikan kopi arabika lebih terkesan smooth atau halus dan penuh. Maka dari itu, wajar saja jika harga kopi arabika ini lebih mahal jika dibandingkan dengan kopi robusta. Di Indonesia sendiri, kopi arabika memiliki beberapa jenis, yaitu kopi arabika gayo, kopi wamena, kopi flores, kopi bali, kopi toraja, dan masih banyak lagi jenis yang lainnya.
Dewasa ini, jenis kopi arabica juga mulai banyak muncul, terlebih di daerah dataran tinggi seperti di pegunungan Raung yang berasal dari derah pesisir timur Pulau Jawa, yaitu daerah Banyuwangi. Bentuk fisik kopi arabika juga lebih cenderung memiliki biji yang ukurannya memanjang. Menurut beberapa ahli, kopi arabika juga diperbolehkan untuk penderita mag yang belum akut. Karena hal ini didasari pada kandungan kafein yang rendah dan tidak terlalu tinggi, yaitu berkisar pada angka 0,8 persen sampai maksimal 1,4 persen. Sehingga dengan kandungan kafein seperti ini, masih bisa ditolerir oleh lambung asalkan mengkonsumsinya tidak terlalu sering dan dalam takaran yang sewajarnya. Cita rasa yang diberikan oleh kopi arabika tidak sepahit jenis kopi lainnya, tetapi kandungan asam yang dimiliki kopi jenis arabika bisa dibilang lumayan tinggi. Dalam jumlah kopi di dunia, kopi arabika ini menguasai hampir 70 persen dalam perdagangan kopi dunia. Kopi arabika sebegitu spesialnya karena memiliki kandungan cita rasa yang berbeda-beda jika ditanam di tempat yang berbeda pula.
Kopi Robusta
Nah beralih pada jenis kopi yang satu ini. Jika dilihat dari bentuk fisik memang berbeda dengan jenis kopi arabika. Biji dari kopi robusta memiliki bentuk lebih bulat tetapi ukurannya lebih besar. Kopi jenis robusta ini bisa dibudidayakan di ketinggian di bawah 1000 meter di atas permukaan laut. Suhu udara yang bagus untuk tempat tumbuh kopi jenis robusta ini yaitu berkisar pada angka 24 derajat sampai 30 derajat celcius. Kelebihan yang dimiliki oleh kopi robusta yaitu lebih tahan dan kebal terhadap jenis penyakit atau jenis virus dibandingkan jenis kopi lainnya. Selain itu ciri yang paling bisa ditandai dari jenis kopi robusta yaitu kandungan kafein yang sangat tinggi, yaitu pada angka 1,7 persen hingga 4 persen. Karena kandungan kafein yang tinggi ini menyebabkan rasa yang dimiliki menjadi pahit, tetapi berbanding terbalik dengan tingkat keasaman yang cenderung lebih rendah.
Untuk masalah harga, jenis kopi robusta ini memiliki harga yang lebih terjangkau. Hal ini dikarenakan varietas dari jenis kopi robusta memiliki rasa yang nyaris sama, sehingga keunikan yang dimiliki jika ditinjau dari cita rasa kurang menonjol. Jika pada kopi arabika, aromanya lebih seperti buah dan bunga, berbeda halnya dengan jenis kopi robusta yang memiliki aroma seperti cokelat dan kacang. Untuk daerah penghasil kopi robusta yang terkenal di wilayah indonesia yaitu di daerah Lampung, Jawa, Bali, dan terakhir yaitu Nusa Tenggara.
Dengan beberapa informasi mengenai karakteristik dan beberapa variasi dari masing-masing jenis kopi arabika dan robusta diharapkan menambah pengetahuan bagi penikmat kopi pemula. Untuk masalah selera memang menjadi urusan masing-masing, karena hal itu menyangkut perspektif masing-masing. Namun yang perlu diperhatikan kembali yaitu bagi anda yang memiliki riwayat penyakit yang harus menjauhi kopi, maka berusahalah untuk mengurangi atau menghindarinya agar tubuh anda tidak terganggu. Mengkonsumsi secara bijak, maka kenikmatan dari kopi akan anda rasakan.
Komentar: