Beberapa tahun terakhir dapat kita rasakan bahwa semakin banyak pihak yang menggaungkan dengan menyisipkan kata peduli dan kembali ke lingkungan. Peduli dengan lingkungan disini memiliki arti bahwa kembali menggunakan bahan-bahan alami yang berasal dari alam dan untuk nantinya dapat disintesis kembali oleh alam. Dari sinilah muncul banyak istilah seperti pertanian organik yang menggunakan bahan-bahan penunjang kegiatan pertanian berbasis alami. Bahan penunjang kegiatan pertanian yang alami contohnya pupuk organik. Lalu apa sih benefit menggunakan pupuk organik ? apa keunggulan yang dimiliki pupuk organik daripada pupuk anorganik ?. Mari kita ulas pentingnya bagi kita untuk beralih ke pupuk alami dan biodegradable serta apa pengaruh jika menggunakan pupuk kimia.
Tabloid dan buku-buku kesehatan sering membuat suatu topik bacaan yang bertemakan bahaya dari penggunaan pupuk kimia. Memang efek yang ditimbulkan oleh penggunaan pupuk kimia sangat besar jika diteliti lebih lanjut. Penggunaan dalam jangka waktu panjang dan secara terus menerus dapat menimbulkan penyakit berbahaya seperti kanker. Selain berbahaya untuk kesehatan tubuh, pupuk anorganik juga menimbulkan polusi serta pencemaran lingkungan. Penggunaan pupuk kimia di areal persawahan yang berlebihan tidak jarang mematikan beberapa satwa di sungai. Pupuk sebenarnya digunakan untuk menambah kekayaan unsur hara dalam tanah yang digunakan dalam pemenuhan gizi saat pertumbuhan tanaman. Lahan yang baru dibuka memiliki kandungan hara yang cukup tinggi. Sebelum terkontaminasi dengan zat-zat kimia, lahan dengan kondisi tersebut dapat memberikan hasil yang baik pada musim tanam pertama sampai ketiga. Namun, untuk periode tanam selanjutnya, biasanya kandungan hara yang dimiliki berkurang. Jika zat hara berurang, maka pertumbuhan tanaman menjadi kurang optimal dan memberikan hasil yang tidak maksimal. Maka dari itulah diperlukan penambahan zat dari luar untuk mengembalikan potensi tanaman agar maksimal.
Pupuk yang dapat digunakan pada zaman dahulu masih berbahan dasar alami. Namun, karena seiring berjalannya waktu muncul teknologi dan pengetahuan baru, lahirlah zat-zat kimia yang dapat membantu pertumbuhan tanaman. Sisi baiknya, zat-zat kimia yang terkandung dalam pupuk anorganik ini dapat memberikan hasil panen yang maksimal dengan kuantitas yang besar serta waktu pertumbuhan yang cepat. Namun disisi lain, efek yang diberikan pada lingkungan dan kesehatan jauh lebih besar dan berbahaya. Abad 21 ini, penduduk dunia mulai menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan dan kembali pada potensi alam. Maka dari itu tidak heran jika belakangan ini pertanian organik beserta pupuk organik menjadi trend yang mulai digalakkan oleh beberapa pelaku produksi pangan di Indonesia. Diantara efek buruk yang dapat ditimbulkan oleh pupuk anorganik adalah dapat membunuh mikroorganisme baik dalam tanah. Mikroorganisme yang baik ini memiliki fungsi untuk menyuburkan tanah. Namun jika pupuk anorganik digunakan secara berlebihan justru bisa membunuh dan menghilangkan mikroorganisme baik ini. Efek lain adalah mengganggu keseimbangan pH tanah dan mempengaruhi aktivitas tanaman dalam penyerapan hara. Pemberian pupuk yang tidak sesuai takaran juga akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman nantinya. Bukan malah pertumbuhan yang cepat dan lebat, tetapi tanaman bisa saja mati karena terlalu banyak dosis kimia yang diserap.
Berkaca pada efek negatif yang lebih banyak ditimbulkan daripada efek positif membuat banyak para aktivis lingkungan khususnya dalam menyebarkan campaign untuk beralih menggunakan pupuk organik. Pupuk organik yang sangat mudah ditemukan di lingkungan sekitar memberikan nilai tambah tersendiri bagi para pelaku produksi pangan organik ini. Pupuk organik yang umumnya digunakan adalah terdiri dari beberapa jenis. Jenis pertama adalah pupuk kompos. Pupuk yang dibuat dari pembusukan daun-daun tumbuhan atau bagian tumbuhan yang lain. Jenis yang lain adalah pupuk kandang. Komponen yang digunakan dalam pupuk kandang adalah kotoran hewan yang bisa didapatkan dari kotoran kambing,kotoran sapi maupun kotoran ayam. Nah, sering di lingkungan masyarakat kotoran hewan hanya dijadikan limbah dan dibuang begitu saja. Padahal benda tersebut memiliki nilai tambah yang lebih dan dapat digunakan untuk komponen utama dalam pertanian organik. Relatif mudahnya membuat atau mendapatkan pupuk organik harusnya membuat masyarakat antusias dalam mengembangkan tanaman berbasis organik. Satu hal yang sangat penting dari penggunaan pupuk organik ini adalah dapat menjaga keberlangsungan lingkungan yang seimbang dan membuat hasil tanaman yang lebih bermutu bagi kesehatan.
Komentar: