Hewan spesies unggas ini memiliki nama ilmiah Columbidae dan termasuk dalam orde Columbiformes. Burung merpati juga sering disebut dengan burung dara. Burung sebagai simbol damai dan keromantisan ini memang sering dikaitkan dengan hal percintaan. Seperti mitos pada zaman dahulu bahwa burung merpati sering digunakan sebagai pengantar pesan berupa surat cinta kepada kekasih misalnya. Namun, dibalik mitos tersebut terdapat fakta bahwa di belahan dunia, terutama di negara Indonesia sendiri burung merpati ternyata telah lama digunakan untuk bahan aduan atau adu balap. Dengan bentuk fisik berbadan gempal dan bertubuh pendek serta paruh yang ramping membuat burung ini juga dapat terbang dengan gesit sehingga mulailah sampai sekarang digunakan sebagai ajang untuk adu balap spesies burung. Nah kalau di negara Indonesia sendiri sejarahnya adalah ada di pulau madura sekitar 100 tahun yang lalu.
Mungkin sebelumnya permainan dari burung merpati itu sendiri muncul dari bangsa lain di belahan dunia lainnya. Walaupun banyak sumber yang mengatakan awal digunakan burung jenis merpati ini sering dimanfaatkan oleh masyarakat terdahulu sebagai tukang pos. Fakta lain juga menyebutkan bahwa burung merpati bukan merupakan burung endemik yang hidup dan asli berasal dari Indonesia. Sehingga ada banyak kemungkinan yang dapat diduga-duga cara merpati masuk ke wilayah Indonesia.
Nah, menurut pakar ilmu yang mempelajari klasifikasi hewan, merpati itu sendiri memiliki berbagai jenis kelompok. Kelompok tersebut antara lain performance pigeon, fancy pigeon, dan utility pigeon. Sesuai dengan nama yang disandangnya, fancy pigeon sering digunakan untuk hiasan. Lalu jenis merpati seperti performance pigeon adalah jenis merpati yang sering digunakan untuk memberi manfaat dari tingkah lakunya. Lalu terakhir, utility pigeon adalah jenis burung merpati yang dimanfaatkan dagingnya untuk konsumsi.
Nah dari pengklasifikasiannya, burung merapti dengan jenis performance pigeon dibagi lagi menjadi beberapa jenis, antara lain tumbler, roller, racing, dan lainlain. Burung jenis ini memiliki ciri-ciri yang beragam. Seperti ciri fisik yaitu paruh yang tidak terlalu panjang atau pendek lebih bagus, lurus, dan kuat. Biji matanya jernih sehingga dapat memberikan tanda bahwa penglihatan yang dimilikinya bagus. Leher yang proposrsional agar tidak mengganggu keseimbangan saat terbang. Serta bentuk dan ukuran kepala yang pas dan sesuai, karena ukuran kepala menunjukkan tingkat volume otak yang juga mengandung fiosofi kecerdasan. Pundak yang dimiliki tegap. Otot yang terkesan kuat sehingga memiliki daya terbang yang luas karena sayap dapat bergerak dan dikepakkan lebih kuat dan cepat. Tulang dada yang dimiliki biasanya harus yang sedikit melengkung, karena merpati yang berfungsi untuk aduan atau balap harus menerjang angin sehingga diusahakan dada yang dimiliki dapat menangkis hambatan atau arus angin yang besar.
Di Indonesia sendiri juga memiliki sejarah burung merpati balam yang sering menjuaraiberbagai kontes sehingga namanya melegenda sampai saat ini. Legenda pertama yaitu diberi nama mama chelsie. Burung ini merupakan kepunyaan dari pak Japar. Melanglang buana sampai Bandung dari daerah asalnya yaiu Situbondo. Burung ini pernah menjuarai kontes balap pada tahun 1990. Burung ini juga memiliki ciri-ciri sepert berikut : kaki terdapat bulu, memiliki warna bulu coklat yang agak kemerahan, dan proporsi tubuhnya yang kecil sehingga dapat terbang dengan kecepatan kilat. Rencong merupakan burung legenda dari tahun 1998. Rencong ini sendiri merupakan peranakan dari Isabela. Burung ketiga yang kini menjadi legenda dunia merpati balap Indonesia adalah Sang-sang kepunyaan pak Hasan dari Cirebon. Burung merpati dengan nama Sang-sang ini menjadi terkenal dari tahun 1998. Peranakan atau keturunan dari sang-sang ini ternyata mewarisi skill kecepatan terbang seperti indukannya, sehingga tidak heran jika pernah dan sering menjuarai berbagai kontes balap.
Untuk melatih dan memiliki burung merpati yang jago balap memang harus dilakukan teknis pelatihan yang rutin dan disiplin. Hal ini dikarenakan ritme atau rutinitas latihan dapat membentuk otot serta kecerdasan burung. Latihan awal yang dapat dilakukan mungkin seperti pemberian makan dengan cara memanggil burung agar si burung menghampiri makanan dengan terbang. Dengan cara ini dapat melatih si burung merpati untuk tepat sasaran dan tanggap terhadap perintah. Selanjutnya makanan yang diberikan juga harus berprotein tinggi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, kecerdasan, dan pertumbuhan otot yang sangat berpengaruh pada kecepatan terbang.
Komentar: