Lada atau yang sering disebut sebagai “the king of spice” merupakan salah satu rempah utama di Indonesia. Rempah yang satu ini memiliki efek menghangatkan tubuh, ini menyebabkan lada menjadi rempah yang sukai oleh masyarakat subtropis yang memiliki suhu yang relatif dingin.
Tumbuhan yang diperkirakan berasal dari daerah di Asia Selatan ini selain digunakan sebagai bumbu masak yang memiliki aroma khas dan menghangatkan tubuh, juga digunakan sebagai salah satu bahan ramuan jamu tradisional. Lada juga dapat menghasilkan minyak dengan aroma wangi dan dipergunakan sebagai bahan campuran untuk minyak wangi.
Tahukah Anda apa saja jenis lada yang ada di Indonesia? Yuk simak uraian berikut untuk menambah wawasan Kita.
- Lada berdasarkan jenis tanamannya
Berdasarkan jenis tanamannya, lada dibedakan menjadi sua yaitu lada panjat dan lada perdu. Dua jenis lada tersebut sebenarnya bukan varietas atau jenis yang berbeda, yang membedakan hanya pada teknik pernanaman atau perbanyakan. Tanaman lada yang diperbanyak dengan teknik ortotrop akan tumbuh menjadi lada panjat. Lada yang diperbanyak dengan teknik plagiotrop akan menjadi lada perdu.
- Lada berdasarkan varietasnya
A. Varietas Natar 1
Varietas Natar 1 atau yang sering juga disebut balok belantung memiliki ciri utama batang primernya yang memiliki panjang mencapai 10 m degan tandan buah sepanjang 8,7 cm. Varietas ini rentan terhadap penyakit kuning, namun tahan terhadap penyakit busuk pangkal batang.
B. Varietas Natar 2
Varietas Natar 2 memiliki panjang batang sekitar 8 m dengan tandan buah sepanjang 8,1 cm. Rata-rata tandan lada yang memiiki nama lain varietas kerinci ini yaitu sebanyak 12 dengan jumlah buah rata-rata pertandan sebanyak 56 butir. Sama dengan varietas Natar 1, varietas Natar 2 ini rentan terhadap penyakit kuning dan tahan terhadap penyakit busuk pangkal.
Baca Juga : Manfaat Lada Putih Bagi Kesehatan dan Kecantikan
c. Varietas Petaling 1
Varietas ini memiliki produktivitas yang cukup tinggi, sekitar 4,48 ton/ha. Selain itu, varietas yang sering disebut varietas lampung daun lebar ini mulai berproduksi saat berumur setahun setelah tanam. Berbeda dengan dua varietas sebelumnya, varietas ini rentan terhadap terhadap penyakit busuk pangkal batang dan tahan terhadap penyakit kuning.
D. Varietas petaling 2
Varietas petaling 2 merupakan varietas yang paling tinggi produktivitasnya dari varietas yang yang telah disebuktan sebelumnya. Produktivitas varietas ini dapat mencapai 4,8 ton/ha. Varietas yang sering disebut dengan varietas jambi ini lebih genjah dari varietas lainnya, yakni mulai berbunga ketika umur delapan bulan. Varietas petaling 2 pun rentan terhadap penyakit busuk pangkal batang tetapi tahan terhadap penyakit kuning.
- Lada berdasarkan pengolahannya
A. Lada Hitam
Lada hitam merupakan lada yang dipetik saat masih berwarna hijau. Hal ini menyebabkan lada hitam memiliki rasa yang kuat dibanding dengan jenis lada yang lainnya. Yang membuat lada ini berwarna hitam yaitu adanya proses pengeringan. Lada hitam dikeringkan bersamaan dengan kulitnya sehingga permukaan lada hitam terlihat keriput. Lada hitam biasa digunakann sebagai bumbu masak.
B. Lada putih
Perbedaan mendasar dari lada hitam dengan lada putih yaitu lada putih dipanen atau dipetik ketika sudah matang, sedangkan lada hitam dipanen ketika masih berwarna hijau atau mentah. Dalam proses pengeringannya, lada putih trlebih dahulu dihilangkan kulitnya, sehingga permukaan dari lada putih terlihat lebih mulus. Lada putih biasa digunakan sebagi bumbu masak.
C. Lada hijau
Bagi kebanyakan masyarakat Indonesia mungkin lada hijau masih terdengar asing. Lada hijau ini memang lebih digemari oleh orang-orang Eropa dan sentra produksi lada hijau sendiri berada di Brazil dan India. Meskipun begitu, lada hijau mulai banyak digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang segar dengan aroma yang sedap, selain itu banyak digunakan sebagai hiasan dalam hidangan masakan.
Wah ternyata banyaknya jenis lada itu. Tahukah Anda bahwa merica dan lada itu adalah dua hal yang sama? Merica merupakan sebutan bagi lada yang digunakan dalam bentuk butiran sedangkan lada itu sendiri sebutan yang digunakan dalam bentuk serbuk.
Komentar: