Indikator keberhasilan dalam menanam padi dapat dilihat dari jumlah panen yang diperoleh. Terdapat beberapa hal yang menjadi kunci kesuksesan dalam menanam padi. Salah satu poin penting yang tidak boleh disepelekan dalam budidaya padi adalah menanam bibit dengan baik. Bibit padi yang baik tentu akan menghasilkan tanaman yang baik pula. Banyak metode penanaman bibit yang dikenal dan dilakukan oleh petani. Namun, yang harus diterapkan adalah metode yang terbaik, agar mendapatkan hasil yang optimal.
Pembibitan padi diawali dengan tahap persiapan. Hal yang perlu dipersiapkan antara lain benih padi (biji), pupuk, dan lahan. Benih padi yang masih berupa biji harus disemai pada sebidang lahan yang telah disiapkan. Dalam hal ini, perlu dilakukan pengolahan tanah dengan benar. Tanah digemburkan terlebih dahulu, lalu dibuat menjadi seperti bubur. Penambahan pupuk penting dilakukan untuk memberikan nutrisi cukup bagi bibit nantinya. Setelah itu, tanah dikondisikan dalam keadaan macak-macak.
Benih yang telah disiapkan direndam dalam air yang banyak. Apabila terdapat butir padi yang mengapung, harus dibuang. Bibit kemudian direndam dalam air selama 1 hari untuk merangsang pertumbuhan. Setelah 1 hari, bibit ditiriskan. Kemudian, bibit dibungkus dengan kain basah dan ditempatkan pada tempat teduh. Kelembapan kain dan bibit diupayakan selalu terjaga agar proses perkecambahan berlangsung dengan baik. Lalu, sekitar 2-3 hari berikutnya akan terlihat biji padi telah menjadi kecambah. Saat menjadi kecambah itulah dilakukan penyemaian pada lahan yang telah disiapkan.
Penyemaian dapat dilakukan di lahan sawah yang telah disiapkan atau di dalam nampan/tray semai. Penyemaian dilakukan tidak terlalu rapat dan tidak terlalu renggang. Penyemaian terlalu rapat mengakibatkan benih akan bertumpuk dan pertumbuhnya terhambat. Sebaliknya, penyemaian yang terlalu renggang mengakibatkan pertumbuhan benih yang tidak merata. Waktu pembibitan dapat beragam, mulai dari 15-30 hari. Sebaiknya bibit padi yang ditanam tidak terlalu tua, karena dapat mengurangi produktivitas tanaman.
Setelah fase pembibitan selesai, selanjutnya dilakukan pemindahan bibit ke lokasi tanam. Tempat penanaman padi juga harus dipersiapkan terlebih dahulu. Lahan dibuat sedatar mungkin, agar proses pengairan dan pengeringan lahan dapat dilakukan merata. Pengondisian lahan hampir sama dengan waktu penyemaian. Ketika menanam padi, lahan tidak boleh tergenang terlalu tinggi. Kondisi ideal adalah macak-macak. Sehingga, tanah tidak keras dan tidak tergenang. Tanah yang keras cukup menghambat penanaman padi. Sementara itu, tanah yang tergenang akan membuka peluang bibit terapung dan berpindah dari titik tanam.
Tedapat beberapa metode penanaman benih padi. Petani banyak menggunakan metode alur agar tanaman terlihat rapi. Keuntungan lain menanam padi dengan alur adalah memudahkan proses pemupukan dan pemberantasan hama, serta gulma. Bagi yang menerapkan budidaya padi secara SRI (System of Rice Intensification), bibit ditanam 1 batang per lubang tanam. Keuntungan dari budidaya secara SRI adalah hemat bibit, hemat pupuk, dan hemat air. Cara SRI memang lebih sulit dilakukan dibanding metode penanaman biasa, tetapi keuntungan ke depannya akan lebih besar.
Bibit padi yang telah ditanam perlu perawatan lebih selama 1 minggu. Karena masih baru ditanam, bibit rawan akan kondisi kering dan tergenang. Kondisi kering dapat membuat bibit mati, sedangkan kondisi tergenang yang terlalu tinggi dapat membuat bibit mengapung bahkan busuk.
Memasuki minggu ke-2 masa tanam, padi sudah tumbuh dengan baik. Kondisi ini ditandai dengan warna daun yang mulai menghijau. Pada tahap ini padi dapat digenangi air, karena perakaran telah menguat dan membutuhkan air lebih banyak. Penggenangan berguna untuk mencegah pertumbuhan gulma pada sawah.
Pemeliharaan tanaman dapat disesuaikan dengan umurnya. Saat proses penyemaian berlangsung, sangat penting dihindari hujan deras. Hal ini penting karena hujan yang terlalu deras dapat mengakibatkan bibit tidak tumbuh merata. Kemungkinan lain adalah benih akan tumbuh bertumpuk di satu titik, tetapi renggang di titik lain. Oleh karena itu, saat peyemaian bibit perlu diberi naungan di atasnya agar terhindar dari butir-butir hujan. Selain itu, saat 1 minggu awal tanam (padi belum tumbuh baik), hindari pemukukan, karena tidak efisien. Setelah memasuki minggu ke-2, baru bisa diberikan pupuk karena padi sudah mulai menyerap nutrisi dari tanah.
Komentar: