Zingiber officinale Rosc. yang termasuk Zingiberacea atau yang sering kita sebut dengan jahe merupakan salah satu rempah wajib di dapur masyarakat Indonesia. Mulai dari bumbu masak, kosmetik, hingga minuman,menggunakan jahe dalam komposisinya. Karena itulah, jahe memiliki posisi yang cukup penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia.
Sejarah menunjukkan bahwa jahe telah dibudidayakan oleh bangsa Cina dan Hindu purba ribuan tahun lalu. Jahe merupakan salah satu rempah yang sudah terkenal di Eropa sejak dahulu. Di daerah Asia, khususnya Asia Selatan dan Asia Tenggara, jahe diperkirakan telah dikenal sejak jaman Milenium pertama SM. Selain itu, dalam Catatan Suruta II pada abad kedua masehi mengungkapkan pemanfaatan jahe sebagai rempah dan obat herbal.
Jadi, bila ditilik dari sejarah tersebut, sudah tidak dapat diragukan lagi khasiat dan kegunaan jahe dalam kehidupan sehari-hari bukan? Tapi sudahkah kita tahu apa saja jenis jahe yang ada di Indonesia? Untuk mendapat ilmu tentang jahe ini, yuk simak penjelasan berikut.
Terdapat tiga jenis jahe yang dapat ditemukan di Indonesia. Tiga jenis jahe tersebut dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna kulit rimpangnya.
- Jahe Merah atau Zingiber offisinale rubrum
Jahe merah atau juga sering disebut dengan jahe sunti merupakan salah satu jenis jahe dengan ciri rimpangnya yang kecil, berwarna kemerahan, dan seratnya kasar. Jenis jahe ini memiliki rasa yang sangat pedas dengan aroma yang tajam. Kandungan minyak atsiri jahe merah sekitar 2,58 - 3,90% dari berat kering. Karena itulah, jahe ini biasanya dibudidayakan untuk memproduksi minyak jahe.
Di daerah Jawa, jahe merah banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan, sedangkan di daerah luar Jawa penggunaannya lebih ke bumbu masak.
Baca Juga : Manfaat jahe gajah Bagi Kesehatan dan Kecantikan
- Jahe Putih Kecil atau Zingiber offisinale amarum
Jahe putih kecil memiliki rimpang yang lebih besar dari jahe merah, berwarna putih dengan serat yang lembut. Jahe yang memiliki nama lain jahe emprit ini memiliki bentuk yang agak pipih dan aroma yang kurang tajam daripada jahe merah.
Umumnya, jahe putih kecil digunakan sebagai rempah-rempah, minuman, penyedap masakan, serta sebagai bahan produksi minyak atsiri. Selain itu, jahe ini biaasa digunakan dalam industri jamu. Kandungan minyak atsiri jahe putih kecil 1,5 - 3,5% atas dasar berat kering.
- Jahe Putih Besar
Jahe yang lebih dikenal dengan sebutan jahe badak (Jawa Barat), jahe ganyong (Kuningan), jahe kapur (Jawa Timur) atau jahe gajah (Sumatera) ini merupakan salah satu jenis jahe yang memiliki ciri khas rimpangnya yang jauh lebih besar dan gemuk dari dua jenis jahe sebelumnya. Di sisi lain, aroma dan rasa dari jahe ini kurang tajam.
Jahe putih besar banyak dimanfaatkan sebagai bahan sayur, masakan, minuman, permen, dan rempah. Kandunngan minyak atsiri jahe ini sekitar 0,18 – 1,66% atas dasar berat keringnya.
Pemanenan dari jahe putih besar biasanya dibagi menjadi jahe muda dan jahe tua. Jahe muda dipanen saat umur tiga hingga empat bulan (non fiber ginger) yang biasanya diolah menjadi asianan jahe. Jahe tua dipanen saat umur delapan hingga sepuluh bulan. Jahe tua ini digolongkan menjadi rimpang besar untuk jahe segar dan rimpang kecil untuk dijadikan bumbu masak, jahe kering, ataupun jahe bubuk.
Nah, sekarang sudah tahukan apa saja jenis-jenis jahe yang dapat ditemukan di Indonesia. Fakta yang kita dapat, beda jenis jahenya beda pula manfaat dan kegunaanya. So, kita dapat menyesuaikan penggunaan jahe tersebut sesuai dengan kebutuhan kita. Selamat mencoba!.
Komentar: