Tanaman merupakan satu-satunya makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri. Tanaman adalah penyumbang oksigen dan penghasil sumber pangan nabati yang dimanfaatkan oleh hampir seluruh makhluk hidup sebagai penyumbang sumber energi terbesar. Sebagaimana makhluk hidup pada umumnya, tanaman pun juga membutuhkan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang. Nutrisi tersebut berasal dari zat-zat yang terkandung dalam tanah utamanya. Zat yang terkandung dalam tanah biasanya berupa unsur hara dan zat-zat tertentu yang berperan penting dalam pertanaman. Sama halnya manusia, jika ada virus, bakteri, maupun hal-hal lain yang menganggu tumbuh kembang, tanaman juga dapat dinyatakan memiliki penyakit. Penyakit yang menyerang tanaman ada berbagai jenis. Tergantung pada bagian mana yang diserang oleh penyakit tersebut. Penyakit dapat menyerang daun, batang, tangkai, maupun akar. Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas jenis-jenis penyakit yang dapat menyerang akar tanaman dan penyebabnya.
Penyakit pertama yang dapat menyerang bagian akar tanaman adalah rebah kecambah. Serangan Cendawan Phythium atau Rhizoctonia Solani ini mengakibatkan pembusukan pada leher akar tanaman. Tanaman yang biasa diserang adalah tanaman yang baru saja berkecambah. Serangan cendawan ini mengakibatkan leher akar akan mengecil, untuk selanjutnya akar tidak dapat menopang batang yang baru saja tumbuh, pada akhirnya tanaman akan roboh dan mati. Nah kalau pada tanaman hidroponik ini masalah yang sering dijumpai adalah penyakit akar busuk. Penyakit ini dapat diketahui dari akar yang memiliki warna gelap dan tidak putih atau tidak bersih seperti akar-akar tanaman lainnya pada umumnya. Penyakit root rot ini disebarkan oleh jamur yang sering terbawa oleh air. Jika jamur terbawa air akan lebih mudah dalam penyebarannya dan bisa menjangkit semua tanaman yang dilalui air tersebut. Jenis jamur yang menginfeksi tanaman sehingga menimbulkan root rof ada beberapa jenis. Seperti contohnya phytium, Verticillium, phytophthora, dan Fusarium Phytium.
Secara umum penyebab jamur Phytium dapat berkembang adalah karena kurang sterilnya peralatan kebun yang digunakan, akar yang cenderung kurang asupan oksigen, akar yang terinfeksi dari sisa tanaman sebelumnya yang juga terserang jamur phytium. Penyebab lain adalah air yang menggenang terlalu lama dan tidak disaring sehingga membawa zat-zat asing yang berbahaya termasuk jamur phytium ini. Untuk mengatasi penyakit ini yaitu menggunakan alat perkebunan yang steril dan bersih, menyediakan kadar oksigen yang cukup bagi tanaman, serta memberikan reaksi yang cepat ketika ada tanaman yang mulai menunjukkan tanda-tanda terserang jamur tersebut lalu membersihkan dan kembali menstrerilkan area tumbuh tanaman agar tanaman baru tidak terjangkit penyakit yang serupa. Sebenarnya penyakit yang menyerang akar lambat laun juga akan menyebar ke bagian batang maupun daun tanaman. Karena kita tahu sendiri, zat-zat dialirkan dari akar ke seluruh bagian tubuh tanaman. Ketika zat-zat yang mengandung virus maupun bakteri yang dapat menimbulkan penyakit ini ikut terbawa dengan aliran air, maka bukan tidak mungkin jika penyakit ini akan tersebar ke daun dan batang.
Gejala yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis tanaman berbeda-beda. Contohnya pada tanaman karet, infeksi jamur yang menyerang akar tanaman akan menunjukkan gejala seperti daun yang lebih kusam dari daun normal, daun selanjutnya akan lebih cepat kering dan mendorong gugurnya daun lebih cepat dari biasanya. Contoh selanjutnya adalah tanaman kakao. Penyakit akar yang menyerang kakao ternyata dibagi menjadi beberapa jenis yaitu akar merah, akar coklat, dan akar putih. Jamur Ganoderma pseudoforeum menyebabkan penyakit akar merah, Phellinus noxius corner penyebab penyakit akar cooklat. Kedua jamur tersebut disebarkan melalu kontak yang dilakukan oleh dua tanaman terjangkit dengan tanaman normal. Lalu akar putih disebabkan oleh jamur fomes lignosus klofzzch dan disebarkan oleh Rhizomorf. Penyakit lainnya pada akar tanaman juga menyerah tanaman kubis. Gejala yang ditunjukkan adalah akar yang membengkak sehingga daun berwarna kuning dan menegcil. Penyakit ini diakibatkan oleh jamur Plasmodiophora brassicae.
Dari beberapa kasus ternyata tidak hanya masalah kebersihan alat perkebunan dan kurangnya kadar oksigen yang diserap tanaman, tetapi ada faktor lain yang ternyata juga menjadi dalang merebaknya jamur secara massive di populasi tanaman. Penyebabnya adalah pH tanah yang terlalu asam diakibatkan penggunaan pupuk kimia. Maka dari itu, dengan beralih menggunakan pupuk organik dapat membantu mengurangi penyebaran jamur pada tanaman.
Komentar: