Beras seperti yang telah kita ketahui, merupakan makanan pokok bagi negara di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia saja, masih banyak negara yang khususnya memiliki jumlah penduduk padat yang menjadikan beras sebagai makanan pokoknya. Pada umumnya beras yang berwarna putih yang digunakna sebagai bahan makanna pokok. Tapi perlu diketahui, beras itu sendiri ada berbagai macam jenis berdasarkan bentuk, aroma, dan warnanya. Perbedaan jenis beras juga membuat beda cara memasak serta kandungan gizi yang dimilikinya. Jenis pertama adalah beras putih yang sudah umum kita ketahui. Beras putih dibagi lagi menjadi beberapa macam berdasarkan bentuk bulirnya.
1. Beras putih bulir pendek
Jenis pertama adalah beras putih dengan bulir pendek. Jenis beras putih bulir pendek ini paling lembut teksturnya dan cenderung lengket ketika dimasak. Karena lengket dan lembut, maka pantas saja jika digunakan sebagai bahan dasar pembuatan makanan seperti sushi. Beras bulir pendek juga sering disebut dengan beras pulen karena memang beras ini lebih empuk dan pulen ketika nanti dimasak.
2. Beras putih bulir ukuran sedang
Lalu yang kedua adalah jenis beras putih bulir sedang. Beras ini tidak terlalu lengket jika dibandingkan beras bulir pendek dan juga tidak terlalu keras seperti beras bulir panjang.
3. Beras putih bulir panjang
Ketiga jenis beras bulir panjang. Jenis beras ini memang mengalami proses penggilingan yang banyak bahkan sampai mencapai 3 hingga 4 kali. Jenis beras ini memiliki tekstur yang agak pera dan kebalikan dari beras bulir pendek.
Jika bicara mengenai beras putih, di Indonesia sendiri beras memiliki beberapa macamnya.
1. Jenis pertama adalah beras pandanwangi. Beras yang memiliki aroma yang harum seperti layaknya pandan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk membelinya. Tekstur yang dimiliki ketika dimasak juga sangat pulan karena bentuk bulir yang pendek atau hampir cenderung bulat. Beras pandan wangi berasal dari daerah cianjur. Jadi yang perlu diwaspadai yaitu ketika anda menemukan beras yang disebut pandan wangi tapi ukuran dan bentuknya tidak bulat atau lonjong.
2. Beras rojolele. Walaupun ada nama lele, tapi jangan berfikir kalau beras ini ada hubungannya dengan ikan yang satu ini ya. Beras rojolele berasal dari jawa tengah dan jawa timur. Beras jenis ini memiliki aroma yang harum dan ciri khas yang dimiliki adalah ada warna putih mirip putih susu di bulirnya. Beras rojo lele sering dikenal dengan sebutan beras munjul. Kelebihan yang dimiliki beras rojolele yaitu ketika sudah dimasak, beras jenis ini memiliki tekstur nasi yang pulen dan cenderung lembut sehingga disukai oleh masyarakat pada umumnya. Karakteristik lain dari beras rojolele yaitu umur dari beras ini yang tidak begitu lama sehingga susah untuk dipanen.
3. IR 64. Beras ini sering disebut sebagai beras setra ramos. Jenis beras ini memiliki waktu penyimpanan yang lumayan tahan lama yaitu sekitar 3 bulan lamanya. Tetapi jangan salah, tahan lama ketika dalam berbentuk beras, tetapi ketika sudah dimasak, beras ini malah cepat basi. Teksturnya pulen dan lengket tetapi aroma yang ditimbulkan tidak wangi seperti rojolele maupun pandan wangi. Salah satu keunggulan dari beras ini yaitu harganya yang terjangkau atau murah.
4. IR 42. Dari namanya saja kita bisa menebak pasti ada kemiripan dengan jenis beras IR 64 yang telah kita bahas di atas. Beras IR 42 ini memiliki bentuk bulir yang sama, tetapi yang membedakan adalah ukurannya. Jika di IR 42 lebih kecil dibandingkan IR 64. Karena lebih kecil, maka cocok jika digunakan untuk bahan dasar pembuatan lontong, ketupat maupun jenis olahan nasi yang membutuhkan tekstur lengket yang bagus.
Komentar: