Seperti umumnya di setiap daerah di Indonesia, jelang bulan Ramadan tahun 2018, harga bahan makanan di Palembang, Sumatera Selatan juga mulai naik. Beberapa bahan pokok yang sudah dipantau dan positif mengalami kenaikan harga adalah bawang merah, cabai merah, dan telur ayam. Kenaikan harga ini sudah dapat dilihat di beberapa pasar tradisional di sekitar Palembang seperti pasar KM 5, pasar 16 Ilir, dan pasar 26 Ilir.
Meningkatnya harga bahan pokok yang banyak digunakan dalam menu makanan Indonesia ini tidak hanya diamini oleh para pembeli namun juga para pedagang. Meski pembeli tentunya mengharapkan harga tak meningkat lagi, pedagang tak bisa memberi jaminan dan malah meramalkan kepastian harga akan naik lagi setiap minggunya sejak memasuki Ramadan hingga berakhir di hari raya Idul Fitri.
Kenaikan Hingga Dua Kali Lipat
Aji, seorang pedagang di pasar 16 Ilir yang ditemui pada awal Mei menyebutkan kenaikan harga yang sudah mulai naik satu minggu terakhir. Mulai dari cabai merah yang sudah naik lebih dari 30% dari Rp 30 ribu per kilo menjadi Rp 40 ribu juga bawang merah yang juga naik lebih dari 20% dari Rp 30 ribu per kilo menjadi Rp 38 ribu per kilonya.
Harga ini dipastikan Aji selalu terjadi setiap tahunnya di seluruh pasar di Palembang. Kenaikan harga juga semakin banyak mendekati bulan Ramadan dan Idul Fitri. “Biasanya dekat Idul Fitri harganya bisa naik sampai dua kali lipat”, ujar Aji. Kenaikan yang setinggi ini dikarenakan para pedagang juga menyesuaikan dengan kenaikan harga di Pasar Induk Jakabaring yang menyuplai stok dagang para pengecer di pasar lain.
Naik Turun Harga Tidak Stabil
Sedangkan Desi Noverianti, seorang pembeli yang ditemui di pasar yang sama mengatakan kenaikan harga sudah dimulai sejak beberapa pekan lalu. Akan tetapi harga bahan pokok kembali turun untuk sepekan dan minggu ini kembali naik. Kenaikan harga sudah dimulai tepatnya sejak bulan April dan kemudian mulai naik turun tidak stabil.
Menurutnya, harga cabai merah pernah menyentuh Rp 65 ribu per kilo beberapa saat lalu, sementara saat ini harganya sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 45 ribu per kilonya. “Belum menentu harga bahan pokok sekarang ini”, kata Desi. Sedangkan harga telur ayam juga naik menjadi Rp 22 ribu per kilo dari yang sebelumnya Rp 18 ribu. Ia berharap harganya tak naik lagi.
Minat Pembeli Tetap Tidak Turun
Tidak hanya di ketiga pasar, bergeser ke Pasar Palimo seorang penjual juga menyebutkan harga cabai merah keriting dengan kualitas bagus harganya sudah naik bahkan sejak bulan Februari. Kenaikan harga cabai jenis pedas yang banyak digunakan untuk sambal ini bergerak dari Rp 36 ribu langsung menjadi Rp 48 ribu per kilo. Namun Murni sebagai penjual cabai tetap berusaha menyediakan bahan pokok satu ini meski harganya sudah naik jauh.
Murni menyampaikan bahwa meski harganya sudah melonjak, para pembeli tetap mencarinya. Bahkan meskipun ada jenis cabai lain seperti cabai rawit yang harganya masih cenderung stabil. Akan tetapi pembeli mulai mengurangi jumlah cabai yang dibeli. Sri, ibu dua anak yang merupakan salah satu pelanggan Murni, mengamini. Ia mengatakan tetap membuat sambal dengan cabai merah keriting namun tingkat kepedasannya dikurangi.
Images : sripoku .com
Komentar: