Beras seperti yang telah kita ketahui, merupakan makanan pokok bagi negara di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia saja, masih banyak negara yang khususnya memiliki jumlah penduduk padat yang menjadikan beras sebagai makanan pokoknya. Pada umumnya beras yang berwarna putih yang digunakna sebagai bahan makanna pokok. Tapi perlu diketahui, beras itu sendiri ada berbagai macam jenis berdasarkan bentuk, aroma, dan warnanya. Perbedaan jenis beras juga membuat beda cara memasak serta kandungan gizi yang dimilikinya. Jenis pertama adalah beras putih yang sudah umum kita ketahui. Beras putih dibagi lagi menjadi beberapa macam berdasarkan bentuk bulirnya.
- Beras putih bulir pendek
Jenis pertama adalah beras putih dengan bulir pendek. Jenis beras putih bulir pendek ini paling lembut teksturnya dan cenderung lengket ketika dimasak. Karena lengket dan lembut, maka pantas saja jika digunakan sebagai bahan dasar pembuatan makanan seperti sushi. Beras bulir pendek juga sering disebut dengan beras pulen karena memang beras ini lebih empuk dan pulen ketika nanti dimasak.
- Beras putih bulir ukuran sedang
Lalu yang kedua adalah jenis beras putih bulir sedang. Beras ini tidak terlalu lengket jika dibandingkan beras bulir pendek dan juga tidak terlalu keras seperti beras bulir panjang.
- Beras putih bulir panjang
Ketiga jenis beras bulir panjang. Jenis beras ini memang mengalami proses penggilingan yang banyak bahkan sampai mencapai 3 hingga 4 kali. Jenis beras ini memiliki tekstur yang agak pera dan kebalikan dari beras bulir pendek.
Lalu kita melangkah ke jenis beras yang kedua yaitu beras cokelat. Beras cokelat teksturnya lebih keras daripada beras putih ketika dimasak. Saat digiling pun beras cokelat hanya menghilangkan lapisan terluarnya saja. Kelebihan mengkonsumsi beras jenis beras cokelat ini akan membuat perut anda merasa kenyang lebih lama dan cocok untuk program diet. Beras jenis ketiga setelah beras cokelat adalah beras merah. Mungkin banyak diantara kita yang telah familiar dengan jenis beras merah. Beras merah memiliki tekstur yang lebih keras ketika dimasak dan hampir sama dengan beras cokelat. Kandungan yang dimiliki beras merah adalah vitamin B6 yang berfungsi untuk menjaga produksi sel darah merah dan hormon pengatur nafsu makan. Dan terakhir jenis beras adalah beras hitam.
Mungkin beberapa diantara kita masih asing dengan jenis beras yang satu ini. Beras hitam juga memang sedikit dijual di pasaran dan harganya yang mahal membuatnya tidak banyak diperjual belikan. Namun jangan salah, karena harga tinggi ini diakibatkan kandungan gizi yang dimiliki beras hitam memang paling menonjol diantara ketiga jenis beras yang telah disebutkan diatas. Beras hitam memiliki tekstur keras, namun jika ingin membuatnya lembut cukup menambah waktu menanaknya. Karena mengandung vitamin E maka beras ini dipercaya mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh kita dan mampu menangkal radikal bebas serta bagus untuk kesehatan hati.
Jika bicara mengenai beras putih, di Indonesia sendiri beras memiliki beberapa macamnya.
- beras pandanwangi
Jenis pertama adalah Beras yang memiliki aroma yang harum seperti layaknya pandan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk membelinya. Tekstur yang dimiliki ketika dimasak juga sangat pulan karena bentuk bulir yang pendek atau hampir cenderung bulat. Beras pandan wangi berasal dari daerah cianjur.
- Beras rojolele
Walaupun ada nama lele, tapi jangan berfikir kalau beras ini ada hubungannya dengan ikan yang satu ini ya. Beras rojolele berasal dari jawa tengah dan jawa timur. Beras jenis ini memiliki aroma yang harum dan ciri khas yang dimiliki adalah ada warna putih mirip putih susu di bulirnya.
- Beras IR 64
Jenis beras ini memiliki waktu penyimpanan yang lumayan tahan lama yaitu sekitar 3 bulan lamanya. Tetapi jangan salah, tahan lama ketika dalam berbentuk beras, tetapi ketika sudah dimasak, beras ini malah cepat basi. Teksturnya pulen dan lengket tetapi aroma yang ditimbulkan tidak wangi seperti rojolele maupun pandan wangi.
- Beras IR 42
Dari namanya saja kita bisa menebak pasti ada kemiripan dengan jenis beras IR 64 yang telah kita bahas di atas. Beras IR 42 ini memiliki bentuk bulir yang sama, tetapi yang membedakan adalah ukurannya. Jika di IR 42 lebih kecil dibandingkan IR 64. Karena lebih kecil, maka cocok jika digunakan untuk bahan dasar pembuatan lontong, ketupat maupun jenis olahan nasi yang membutuhkan tekstur lengket yang bagus.
Komentar: