Lahan sempit bukanlah batasan untuk berkarya, apalagi hingga mengeluh soal ‘tidak bisa dijadikan apa-apa’. Terkadang, lahan sempit pun menjadi daya tarik tersendiri. Cukup menantang ketika diharuskan memanfaatkannya. Bagaimana kalau hal itu bahkan dimanfaatkan untuk bisnis? Tentu saja bisa.
Memang benar bisnis pada kenyataan membutuhkan lahan yang cukup. Namun, konsepsi mengenai hanya lahan yang luas yang bisa dimanfaatkan sepertinya sudah tidak bisa dijadikan alasan kuat lagi. Karena, sudah ada istilah pertanian yang disebut dengan verticulture. Verticulture merupakan suatu metode bercocok tanam yang dilakukan secara vertikal. Sehingga hal ini memanfaatkan tinggi suatu bangunan atau pun tanpa bangunan dan hanya membutuhkan sedikit dari lebar lahan.
Lalu, apakah istilah verticulture hanya bisa dilakukan ketika bercocok tanam saja? Tentu tidak. Bahkan bisnis seperti menjual barang-barang, apa pun itu, bisa memanfaatkan tinggi bangunan atau tanpa bangunan. Biasanya, dengan menggunakan rak tinggi. Namun, dalam konteks bercocok tanam sendiri sebenarnya sangat bermacam-macam cara mendesain tata letak tanaman dalam bentuk vertikal yang nantinya menjadi modal untuk diperjualkan.
Source: pelatihansebelumpensiun.com
Hal yang bisa dilakukan adalah bermacam-macam. Kita bisa mengaplikasikan sebuah rak yang didesain meninggi. Rak sendiri juga tidak terpaku kepada rak kayu seperti furnitur dikebanyakan rumah, apalagi bagi yang memiliki bentuk lahan yang memanjang, tidak lebar, dan merasa sulit menemukan rak yang cocok dengan lebar lahan yang dimiliki.
Baca juga Membangun Bisnis Ternak Yang Menjanjikan
Maka, bisa dengan membuat sendiri atau custom. Membuat sendiri rak memang membutuhkan tenaga tambahan, namun tingkat fleksibilitasnya pun semakin tinggi. Keuntungannya lagi adalah memungkinkan kita untuk tidak mengeluarkan budget yang tinggi, bahkan sama sekali tidak mengeluarkan uang atau memanfaatkan barang-barang bekas yang tidak terpakai.
Dalam membuat rak itu sendiri, tidak dibatasi oleh bahan apa yang harus digunakan. Besi, kayu, pipa paralon, plastik sekali pun bisa dimanfaatkan. Uniknya lagi, desain rak nantinya juga tidak mesti disesuaikan seperti bentuk rak pada umumnya. Membuat dengan tinggi yang beragam, menambahkan beberapa tools lain seperti alas yang diberi perekat atau penyangga pot dan lain-lain, atau membuat rak dengan sistem buka tutup dengan menggunakan bahan kedap udara agar menyerupai rumah kaca bisa saja dilakukan sesuai dengan kebutuhan kita dan jenis tanaman yang akan ditumbuhi.
Selanjutnya berdasarkan dari jenis pot pun, mungkin hal yang biasa kita ketahui adalah dengan menggunakan pot yang dijual di tukang kebun mau pun penjual alat-alat pertanian. Sebenarnya, banyak sekali barang-barang yang tidak terpakai di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan sebagai wadah untuk tanah atau media tanam lainnya. Seperti halnya botol plastik.
Sering kali botol plastik yang ketika sudah tidak ada isinya kita anggap sebagai sampah dan dibuang begitu saja. Padahal, kreasi dari botol plastik sangat beragam dan salah satunya adalah dijadikan sebagai pot. Hal ini dilakukan dengan cara meniadakan bagian pinggir botol sehingga nanti bentuknya akan menyerupai kapal, atau bisa dikatakan bentuknya cekung jika dilihat dari pinggir.
Kemudian, bagian pinggi botol lainnya ditusuk-tusuk dengan jarum membentuk lubang-lubang kecil yang nantinya tempat tirisnya air. Maka jadilah pot yang diidamkan. Bahkan, pot dari botol plastik bisa dikreasikan lebih menarik lagi, seperti diwarnai mau pun didesain agar pot terlihat lebih menarik lagi.
Tidak hanya botol plastik, ternyata masih banyak lagi wadah yang didapat dibuat dari barang bekas untuk media tanam tanaman. Karung beras, karung tepung, plastik bekas minyak goreng, cangkang telur, dan lain-lain bisa juga dijadikan pot nantinya. Terutama bagi pebisnis yang menjual bibit tanaman, pot yang unik bisa saja menjadi daya tarik sendiri. Apalagi, dengan desain lahan secara keseluruhan adalah memanjang ke atas.
Source: kknm.unpad.ac.id
Seperti yang dikatakan sebelumnya, pemanfaatan lahan memanjang ke atas tidak hanya diperuntukan untuk menanam. Yang biasa diterapkan saat ini seperti peternak bebek yang juga sekaligus beternak lele. Posisi kandang bebek berada di atas kolam lele, sehingga kotoran bebek tidak akan menumpuk dan justru bisa bermanfaat bagi ikan lele itu sendiri.
Menarik bukan? Ketika peternak mendapat solusi mengenai penanganan kotoran bebek, justru juga diuntungkan dengan bisnis yang tidak terpaku pada satu jenis ternak melainkan merambah menjadi dua jenis ternak.
Komentar: